Guru SMP Swasta Jadi Guru Besar, Kiai Asep: Jangan Kecil Hati Karena Miskin

Guru SMP Swasta Jadi Guru Besar, Kiai Asep: Jangan Kecil Hati Karena Miskin Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, M Mas'ud Adnan dan Nurul Huda dalam acara bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan di PP Syamsuddin Durisawo, Ponorogo, Selasa (25/10/2022). Foto: bangsaonline.com

PONOROGO, BANGSAONLINE.com – Sosok Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, tampaknya menjadi tipe tokoh ideal masa kini, terutama saat krisis keteladanan tokoh nasional seperti sekarang. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu selain kaya raya juga dermawan. Bahkan membiyai Pergunu dengan uang pribadi. Dan yang paling penting lagi, Kiai Asep selalu memikirkan kejayaan Islam dan kejayaan bangsa Indonesia.

Itulah wacana yang sempat mengemuka saat sesi tanya jawab acara bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan yang menceritakan biografi Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di Pondok Pesantren KH Syamsuddin, Duri sawo, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (25/10/2022).

Memang banyak yang mengacungkan tangan saat sesi tanya jawab. “Saya tertarik dengan buku ini. Dalam buku ini ada tulisan bahwa Pak Kiai anti proposal. Pertanyaan saya, bagaimana kita bisa mengurus organisasi tapi lepas dari proposal,” tanya seorang wanita bersergam Muslimat NU yang mengaku sekretaris Muslimat NU setempat.

(Para pengurus Pergunu Ponorogo foto bersama dengan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Ketua PW Pergunu H Muhammad Sururi. Foto: bangsaonline.com) 

Tak kalah menarik, seorang perempuan lain, juga bertanya bagaimana caranya memotivasi orang kaya agar dermawan seperti Kiai Asep. “Di tempat saya banyak orang kaya, tapi tak loman dalam membantu NU. Bagaimana caranya menggelitik mereka agar mereka bisa dermawan seperti Pak Yai,” tanya dia.

Kiai Asep kemudian menjawab berdasarkan pengalamannya. Kiai Asep mengaku tidak mau mengandalkan proposal karena secara ekonomi sudah mampu. “Kalau sampean belum mampu ya gak apa-apa pakai proposal,” kata Kiai Asep yang lagi-lagi disambut tawa peserta.

Kiai Asep juga menjelaskan kenapa dirinya dermawan. “Kalau saya loman karena saya tak ingin kenikmatan yang telah saya miliki hilang,” kata Kiai Asep sembari mengutip Hadits yang artinya bahwa bersyukur itu adalah suatu pengaman bagi kenikmatan yang diberi Allah.

“Kalau kita tak mau bersyukur, kenikmanatan itu akan hilang dan Allah SWT memberikan kenikmatan itu kepada orang lain, “ katanya.

Menurut Kiai Asep, salah satu cara bersyukur itu adalah banyak sedekah, disamping taqwa kepada Allah.

(Peserta acara bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan di PP KH Syamsuddin Durisawo Ponorogo, Selasa (25/10/2022). Foto: bangsaonline.com) 

Kiai Asep juga menekankan bahwa kita harus bekerja secara ihsan dan istiqomah. Apa itu ihsan? Menurut Kiai Asep, ihsan adalah bekerja lebih baik atau lebih sempurna dari sekedar memenuhi tanggungjawab.

Selain itu, tegas Kiai Asep, kita harus istiqamah. “Istiqamah itu lebih baik dari 1.000 karomah,” tegas Kiai Asep.

Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu minta agar semua peserta bedah buku yang hadir tidak kecil hati karena miskin.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO