Hutan Sosial Jatim Terluas di Jawa, Khofifah: Lahirkan 765 Start Up KUPS, 2 Akses Pasar Ekspor

Hutan Sosial Jatim Terluas di Jawa, Khofifah: Lahirkan 765 Start Up KUPS, 2 Akses Pasar Ekspor Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Luasan di mencapai 176.149,68 hektare di tahun 2022. Hutan sosial Jatim ini menjadi yang terluas di Pulau Jawa dengan sebaran di 18 kabupaten dan 1 kota.

Gubernur , Indar Parawansa, menegaskan kebijakan adalah wujud komitmen Pemerintah Provinsi dalam memaksimalkan potensi hutan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Karena, lewat kebijakan , masyarakat sekitar hutan diberikan legalitas dan akses untuk memanfaatkan kawasan hutan. Dengan kebijakan ini, ditegaskan , ada dua hal yang didapatkan. Masyarakat dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat, dan di sisi lain juga dapat berkontribusi positif bagi kelestarian fungsi sumber daya hutan.

"Hutan sosial terus kita maksimalkan. Karena dengan , masyarakat dapat memanfaatkan potensi yang terdapat dalam kawasan hutan seperti hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu, maupun memanfaatkan jasa lingkungannya," ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial ini menyebutkan bahwa capaian di yang tembus 176.149,68 hektare tersebut sebagai yang mendominasi di Pulau Jawa dengan persentase mencapai 53,15%.

Sedangkan Jawa Tengah sebesar 27,28%, Jawa Barat sebesar 11,71%, Banten sebesar 7,39%, dan D.I. Yogyakarta sebesar 0,47%.

“Di SK Perhutanan Sosial yang telah terbit sebanyak 347 unit SK atau 53,38% dari total capaian di Pulau Jawa,” tegas Gubernur .

Sedangkan Jawa Barat sebesar 20,46%, Jawa Tengah sebesar 14,00%, D.I Yogyakarta sebesar 6,92% dan Banten sebesar 5,23%.

Luasan Jatim yang besar juga berseiring dengan jumlah petani penggarap kawasan . Di mana sampai tahun 2022 jumlah petani penggarap Jatim mencapai 120.990 kepala keluarga atau 66,38% dari total capaian di Pulau Jawa.

Sedangkan Jawa Barat sebesar 11,61%, Jawa Tengah sebesar 10,74%, Banten sebesar 8,53%, dan D.I. Yogyakarta sebesar 2,75%. Sehingga capaian di merupakan tertinggi di Pulau Jawa.

“Dari 347 kelompok yang telah memperoleh akses legal pemanfaatan di Jatim, telah terbentuk 765 kelompok usaha () atau sebesar 55,56% dari total di Pulau Jawa. Sedangkan nasional yang telah terbentuk 9.985 ,” tandasnya.

Ditambahkan , - ini merupakan start up yang perlu didukung dalam pengembangan usahanya untuk bisa berorientasi ekspor. Di telah ada 2 yang berkelas Platina, artinya ini berorientasi ekspor atau sudah punya pasar internasional, yaitu Talas dan Pisang LMDH Wono Lestari di Lumajang. (dev/ns)

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO