KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ekonomi kreatif mendominasi dan mewarnai situasi disrupsi sejak era revolusi industri 4.0 dimulai. Era tersebut membuka peluang terjadinya perubahan yang sangat besar dan mengejutkan.
Hal tersebut dikatakan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Sabtu (18/12). Ia mengatakan, revolusi industri 4.0 telah membuka banyak kesempatan bagi generasi muda untuk menunjukkan inovasi dan kreativitas mereka dalam sebuah karya.
BACA JUGA:
- Cegah Hoaks, Pemkot Kediri Gandeng Provinsi Gelar Kelas Prebunking
- Produk Unggulan Kota Kediri Pameran di Surabaya, Zanariah Ajak Masyarakat Datang dan Belanja
- Pemkot Kediri Undang 50 Guru UKS Ikuti Bimtek
- Dinas Pendidikan Kota Kediri Masifkan Sosialisasi Sambut PPDB 2024, Ini Alur Pendaftaran Siswa Baru
“Kalau kita lihat perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia melajunya sangat pesat dan anak-anak di Kota Kediri juga tidak ketinggalan, mereka juga bisa bikin film. Masalahnya adalah mereka harus menaikkan kapasitasnya. Pemda di sini sebagai jembatan, kita match-kan mereka mau seperti apa,” jelasnya.
Menurutnya, untuk mengasah skill pegiat ekonomi kreatif, Pemerintah Kota Kediri melalui disbudparpora akan sering menggelar workshop dan mentoring secara sustainable.
“Kita hadirkan narasumber yang memang kompeten sehingga anak-anak muda bisa ‘ngangsu kaweruh’. Kalau nantinya mereka berhasil akhirnya juga menjadi kebanggaan untuk warga Kota Kediri dan bisa membranding Kota Kediri,” tuturnya.
Ia yakin ekonomi kreatif memiliki potensi dan pengaruh besar dalam sektor perekonomian. Di Kota Kediri sendiri, upaya menggerakkan ekonomi kreatif sudah dimulai sejak dua tahun lalu dengan menggandeng semua pihak. Salah satunya melalui forum diskusi yang melibatkan para pelaku ekonomi kreatif yang diadakan di Warung Upnormal, Rabu (15/12).
Dalam diskusi dengan pegiat ekonomi kreatif/sineas tersebut, Abu Bakar menyampaikan harapan agar para sineas dari Kota Kediri mampu memanfaatkan peluang saat ini menjadi pundi ekonomi.
“Saat ini kita berada pada zaman yang unpredictable, eranya disrupsi. Saya berharap teman-teman di sini bisa mengisi ruang yang masih longgar dalam industri kreatif. Pelajari semuanya, algoritmanya dipelajari karena kalau tidak belajar kita akan tertinggal,” harapnya.
Klik Berita Selanjutnya