Jadi Sekolah Penggerak, SMA Islam Sidoarjo Pamerkan Karya Inovasi Siswa

Jadi Sekolah Penggerak, SMA Islam Sidoarjo Pamerkan Karya Inovasi Siswa KREATIF: Kepala SMA Islam Sidoarjo (paling kiri) mendampingi pengawas sekolah dan pelatih ahli saat meninjau stan pameran karya siswa, Sabtu (27/11/2021). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - menggelar pameran hasil karya inovasi para siswanya, di Gedung SMA Islam, Jalan Pahlawan III Sidoarjo, Sabtu (27/11).

Pameran hasil Project Profil Pelajar Pancasila ini bentuk apresiasi terhadap hasil karya para siswa . Selain itu bagian dari implementasi siswa mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

"Project Profil Pelajar Pancasila merupakan kesatuan kurikulum program Sekolah Penggerak. Dan satu di antara sepuluh sekolah di Kabupaten Sidoarjo yang terpilih sebagai Sekolah Penggerak pada tahun 2021," cetus Kepala , Iva Yuliyanah, saat pembukaan pameran, Sabtu (27/11).

Iva menjelaskan, pameran karya inovasi ini tidak hanya sekali. Sebab ada sejumlah tema lainnya, di antaranya kewirausahaan dan suara demokrasi. Untuk pameran kali ini, bertema Bhinneka Tunggal Ika.

"Sehingga siswa menampilkan karya keanekaragaman budaya di Indonesia. Ada juga karya tentang flora dan fauna yang ada di Indonesia," ujarnya.

Hasil karya para siswa ini bakal dinilai karena masuk dalam hasil penilaian belajar siswa. Selain itu, pihak sekolah juga akan memberikan apresiasi tersendiri. "Akan diambil tiga karya yang terbaik untuk mendapatkan reward," tandasnya.

Pameran karya inovasi siswa ini menampilkan hasil karya dari 15 kelompok siswa kategori siswa E, yakni siswa kelas X. Satu kelompok terdiri dari enam siswa. Hasil karya siswa ini, umumnya berupa kerajinan tangan.

Di antaranya lukisan yang berlatar belakang motif Batik Kawung, di mana motif batik tersebut diyakini diciptakan oleh salah satu Sultan , pada Abad 13 silam. "Ini bahan dasarnya dari kain taplak, pakai cat air," cetus Reva Aisyah, salah satu siswa yang membuat karya tersebut.

Tak hanya itu, kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini belum usai di Indonesia, juga menjadi inspirasi siswa, yakni dengan membuat karya berupa masker kain dengan sebuah motif batik, yakni batik Mega Mendung, motif batik dari Cirebon.

"Kami membuat masker motif batik Mega Mendung ini karena memang saat ini kondisi masih pandemi Covid-19. Dan melalui masker ini kita bisa mengenalkan budaya dari daerah-daerah di Indonesia, misalnya batik Mega Mendung dari Cirebon," cetus Aulia Rochma, salah satu siswa yang membuat hasil karya masker bermotif batik Mega Mendung tersebut.

Pameran hasil karya siswa dibuka simbolis dengan menggunting pita oleh Pengawas Sekolah dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Sidoarjo-Surabaya. Hadir dalam pembukaan pameran ini pelatih ahli yang mendampingi , sebagai Sekolah Penggerak.

Saat keliling meninjau stan pameran didampingi Kepala , pengawas sekolah dan pelatih ahli tersebut tampak antusias dan memberikan apresiasi terhadap karya para siswa. Mereka kerap bertanya soal hasil karya tersebut ke siswa yang membuat karya tersebut.

Dalam pameran ini, para siswa yang menciptakan karya inovasi berkostum pakaian adat nusantara saat menunggu stannya. Beberapa siswa juga tampak mengenakan baju ala pejuang kemerdekaan. (sta/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO