Asyik, Vaksin Dapat Beras, Uang dan Kacang Ijo, Ini di Amanatul Ummah Mojokerto

Asyik, Vaksin Dapat Beras, Uang dan Kacang Ijo, Ini di Amanatul Ummah Mojokerto Para santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah saat proses pendaftaran dan skrining untuk divaksin di Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur, Jumat (26/8/2021). Foto: mma/bangsaonline.com

Gelombang kedua digelar di Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jumat (27/8/2021). Vaksinasi ini kerjasama dengan Kodim Mojokerto. Ini merupakan progran Serbuan Vaksinasi ke Pondok Pesantren secara serentak. Sasaran utamanya adalah para santri.

"Anak-anak kelas III MBI (Madrasah Bertaraf Internasional-Red) yang saya turunkan," kata . Termasuk para guru, dosen, dan keluarga Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Kali ini, menurut , sebanyak 1.400 orang yang divaksin.

menjelaskan bahwa ada 7 unit lembaga pendidikan di bawah Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Namun sebagian masih belum divaksin.

Kenapa? “Saya harus mendapat ijin dulu dari orang tua mereka,” kata . Ia mengaku sudah mengumumkan kepada para santrinya agar mereka menentukan pilihan sendiri. Artinya, kalau para orang tua mereka mengijinkan divaksin Sinovac dipersilakan. Asal bukan AstraZeneca dan Johnson & Johnson. Karena dua vaksin tersebut selain mengandung tripsin babi juga ginjal manusia, terutama AstraZeneca. 

"Karena saya sudah mendengar sendiri pemaparannya," kata

Tapi kalau mereka belum mau divaksin karena menunggu vaksin nusantara dan merah putih atau vaksin karya anak bangsa mengaku sangat menghargai.

“Kan harus ada yang tersisa untuk nasionalisme dan patriotisme,” kata . Menurut , kita sudah merdeka sejak 76 tahun lalu. "Masak soal vaksin saja belum bisa mandiri," tegas yang punya obsesi besar untuk mewujudkan Indonesia maju, adil dan makmur.

Berarti akan ada gelombang berikutnya? “Ya ada. Nanti akan kita atur waktunya," kata . Menurut , untuk memanggil dan mengumpulkan para santri tak repot. Hanya butuh 10 atau 15 menit.

"Saya telpon 10 menit mereka sudah datang," katanya. Karena itu ia berharap agar pemerintah segera merealisasikan program vaksin karya anak bangsa atau buatan dan hasil temuan sendiri, bukan impor dari negara lain atau bahan bakunya dari negara lain.

"Kita harus merdeka sesungguhnya. Merdeka itu mandiri dalam segala hal, bukan ditentukan oleh negara lain, termasuk WHO," ujarnya. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO