Kiai Asep juga heran dengan vaksin nusantara dan merah putih yang hingga sekarang belum jelas nasibnya. “Masalahnya kan sudah diproses. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Banyak sekali orang yang menunggu vaksin nusantara dan merah putih kerena ini mewakili nasionalisme dan patriotisme kita,” tegas Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Kiai yang banyak sedekah itu mengingatkan bahwa usia Republik Indonesia sekarang sudah 76 tahun. “Tapi apa artinya kita merdeka kalau vaksin saja tak bisa memproduksi sendiri,” katanya sembari minta agar pemerintah - termasuk BPPOM - segera mengupayakan vaksin merah putih dan nusantara segera terwujud.
Ia minta para pengendali PPKM dan penanganan Covid-19 tidak menghambat kreativitas anak bangsa hanya demi kepentingan makelaran rendahan yang akhirnya merugikan bangsa Indonesia.
Kiai miliarder tapi dermawan itu juga mengaku tersinggung dengan sikap politik kerajaan Arab Saudi tentang kebijakan umrah dan haji. Menurut dia, kerajaan Arab Saudi telah merendahkan bangsa Indonesia karena mengharuskan warga Indonesia yang akan umrah karantina dan isolasi di negara ketiga terlebih dulu sebelum masuk tanah suci.
“Ini penghinaan bagi kita karena menganggap negara kita kotor. Kenapa tidak diisolasi di Arab Saudi saja tapi tempatnya disinfektan,” katanya.
“Sepanjang kebijakan Arab Saudi seperti itu saya tidak akan umrah dan tidak akan naik haji,” kata Kiai Asep yang sebelum pandemi Covid-19 naik haji tiap tahun dan tiap beberapa bulan sekali selalu umrah bersama keluarga dan para kiai serta koleganya. (mma)
VIDEO TERKAIT:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News