Sementara Bu Min berharap kegiatan ini bisa membuka kebaikan Gresik masa lalu untuk pembelajaran pada generasi di masa depan. "Selama ini kalau kita ingin mengetahui sejarah, justru kita mendapatkan data arsip dari luar negeri. Pemerintah Belanda, Inggris, dan Jerman yang menyimpan naskah-naskah kuno kita," kata Wabup Bu Min.
Wabup menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelamatan naskah kuno di Ponpes Qomarudin Bungah. "Kami dibantu teman-teman dari Jakarta sudah melaksanakan digitalisasi naskah kuno yang ada di Pondok Pesantren Qomaruddin," papar wabup yang juga sebagai salah satu Pemangku Ponpes Qomaruddin Bungah tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik Siti Jaiyaroh menyatakan bahwa kegiatan ini untuk menyukseskan program Nawa Karsa Bupati Gresik yaitu Gresik Lestari. "Kegiatan ini merupakan tahap awal yang merupakan upaya kami untuk melestarikan naskah kuno tentang keagamaan, kebudayaan, dan sosial yang tercecer di masyarakat," katanya.
"Banyak sekali naskah kuno yang berada dan tercecer di masyarakat. Bahkan mereka beranggapan bahwa naskah kuno tinggalan masa lalu itu dianggap sebagai jimat. Untuk itu, kami saat ini mengumpulkan para tokoh masyarakat yang selama ini menggeluti sejarah masa lalu dan naskah kuno Gresik," pungkasnya.
Turut hadir dalam FGD tersebut, yakni Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan, Ketua Komisi IV DPRD Gresik Muhammad, dan Pemerhati Sejarah Gresik Kris Adji. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News