MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sekitar 20 kepala desa (Kades) berkumpul di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Ahad (16/5/2021) malam. Mereka memenuhi undangan Prof. Dr. KH. Asep SaifuddinChalim, M.A., pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto.
Hadir Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra (Gus Barra) yang tak lain putra tertua Kiai Asep Saifuddin Chalim. Juga hadir perwakilan dari Polsek dan Koramil setempat.
BACA JUGA:
- Silaturahim dengan Gus War dan Gus Da Ploso Kediri, Kiai Asep Disebut Kiai Sing Sugih
- Peresmian Sekber Gus Barra, Kiai Asep: Tak Boleh Ada Orang Miskin di Mojokerto
- Susul Golkar, PPP Serahkan Rekom ke Khofifah dan Emil Dardak
- Menteri Sandiaga Uno Segera Groundbreaking Destinasi Wisata Religi Makam KH Abdul Chalim
Pertemuan itu diawali istighatsah dan doa bersama. Kiai Asep mengungkapkan bahwa para kepala desa itu dikumpulkan untuk kordinasi optimalisasi fungsi sungai di kawasan Kabupaten Mojokerto. Menurut dia, sungai itu harus dibersihkan sehingga airnya jernih.
“Nanti yang bisa renang nyebur untuk membersihkan sungai sepanjang 1 kilometer,” kata Kiai Asep. Ia minta para kepala desa tidak berpangku tangan. Tapi juga ikut bekerja dengan membawa glangsing sebagai wadah kotoran yang ada di sungai.
“Sayyidul qaum khodimuhum. Pemimpin itu adalah pelayan rakyat,” kata Kiai Asep.
Setelah dibersihkan, kata Kiai Asep, sungai itu ditaburi ikan. “Kita taburi 10 jenis ikan, yang (ukurannya) sedang, tidak besar juga tidak kecil. Kalau kecil takut mati,” katanya.
Menurut Kiai Asep, ikan-ikan itu tak boleh diambil hingga 2,5 bulan. Sampai ikan-ikan itu besar.