Di Seminar PCNU Sidoarjo, Mantan Teroris Nasir Abbas Bagi Kiat Cegah Radikalisme

Di Seminar PCNU Sidoarjo, Mantan Teroris Nasir Abbas Bagi Kiat Cegah Radikalisme TESTIMONI: Nasir Abbas saat paparan dalam seminar yang digelar oleh PCNU Sidoarjo, Minggu (31/1/2021). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Mantan Nasir Abbas membagi kiat untuk mencegah intoleransi, radikalisme, dan me, saat menjadi narasumber di seminar nasional yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, di Aula Kantor , Minggu (31/1/2021).

Seminar bertajuk "Mewaspadai Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme dalam Kerangka Membangun Kejayaan NU dan NKRI" ini digelar dalam rangka peringatan Harlah dan Menyongsong Satu Abad NU.

Dalam seminar yang diikuti warga Nahdliyin dan sejumlah kalangan ini, Nasir Abbas berkisah masa lalunya saat terlibat gerakan radikalisme dan me.

Mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) ini pun memberikan kiat yang bisa dilakukan untuk mencegah intoleransi, radikalisme, dan me. Di antaranya memberikan edukasi (pendidikan) sejak dini kepada anak-anak, agar anak-anak mau menghargai perbedaan pendapat.

"Menghargai beda agama, menerima perbedaan, dan sejak dini, kita ajak anak-anak untuk bangga dengan NKRI," cetus Nasir Abbas yang hadir dalam seminar tersebut, dengan mengenakan sarung, berkopyah, dan memakai surban.

Melalui edukasi cinta negara yang dilakukan sejak dini, sebagaimana NU sudah menyerukan "Hubbul Wathon", Nasir Abbas yakin cinta negara yang akan menjadi doktrin di setiap individu WNI, maka hal itu bakal menolak paham-paham yang lain.

"NU sudah banyak berperan (melawan intoleransi, radikalisme, dan me). Tinggal terus ditingkatkan lagi perannya di masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI," tandas Nasir Abbas yang kini jadi pengamat dan kerap membantu pemerintah menanggulangi me.

Sementara itu, Ketua KH Maskhun mengatakan, seminar ini untuk memahami arti intoleransi, radikalisme, dan me tidak hanya dari sudut pandang ilmu pengetahuan, namun dengan menghadirkan pelaku sejarah.

"Agar kita tahu betul argumentasi dan strategi mereka melakukan gerakan intolernasi, radikalisme sampai kepada me. Itu kita sudah dapatkan dan akan menjadi bekal bagi kader-kader kita untuk menjadi waspada dalam rangka menuju kejayaan NU dan NKRI," cetus KH. Maskhun.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO