KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Pasuruan menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Sejarah dan Warisan Budaya bertempat di Daroessalam Hotel, Jalan Soekarno Hatta Kota Pasuruan. Kegiatan yang dibuka oleh Plt. Asisten Pemerintahan Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat, S.E., S.Sos., M.M., ini digelar selama 3 hari, Senin (9/11) hingga Rabu (11/11).
Acara ini dihadiri Camat, Lurah, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
BACA JUGA:
- Pemkot Pasuruan Beri Pembinaan untuk Petugas Pemulasaraan Jenazah
- Pengelolaan Keuangan Daerah Akuntabel dan Transparan, Pemkot Pasuruan Raih WTP 4 Kali Beruntun
- Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wakil Wali Kota Pasuruan Beberkan Capaian Indeks Pembangunan Manusia
- Komitmen Berantas Korupsi, Pemkot Pasuruan Laksanakan Penandatanganan Pakta Integritas
Kokoh Arie Hidayat menyampaikan sambutan Pjs. Wali Kota Pasuruan, yang memberikan perhatian terhadap menjamurnya kampung tematik dalam beberapa kurun waktu terakhir.
"Pendekatan kampung tematik tersebut, tidak dapat dilepaskan dari paradigma pariwisata, yakni upaya untuk membangun ekonomi dengan menjual eksotisme sejarah dan budaya. Kepentingan pariwisata yang instan akan menggerus budaya kampung, menjadikan warganya hanya sebagai penonton, hingga mereduksi kampung sebagai obyek belaka. Tantangannya adalah bagaimana kampung-kampung tersebut cekatan memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk terus menggali dan mengolah kearifan," ujar Kokoh.
Untuk mewujudkan itu, ia mengajak seluruh pihak, utamanya pokdarwis, agar bekerja lebih maksimal lagi untuk percepatan pembangunan di sektor pengembangan pariwisata Kota Pasuruan.
"Keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai penting yang terkandung dalam sapta pesona. Namun, harus disadari bersama bahwa upaya menggerakkan sektor kepariwisataan berbasis masyarakat menuju destinasi pariwisata memerlukan kebersamaan, memerlukan sinergi dari semua pihak, baik dari kalangan para pelaku pariwisata, unsur komunitas masyarakat, akademisi hingga birokrat," paparnya.
Klik Berita Selanjutnya