Diduga ​Abaikan Protokol Kesehatan, Tokoh Masyarakat Kecam Sosialisasi Eri-Armuji

Diduga ​Abaikan Protokol Kesehatan, Tokoh Masyarakat Kecam Sosialisasi Eri-Armuji Petugas Satgas Covid-19 memberi pertolongan kepada salah satu peserta sosialisasi pasangan ErJi yang tiba-tiba ambruk. (foto: ist).

Ali Badri menilai, sosialisasi Eri-Armuji sangat memalukan. Belum menjadi wali kota sudah memberikan contoh yang tidak baik. "Memalukan. Kalau memang ada unsur pidananya, harus diproses secara hukum," tandasnya.

Terpisah, Ketua Muslimat NU Kota Surabaya, Hj. Lilik Fadilah juga turut menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, saat ini memang belum waktunya kampanye, bapaslon harusnya hanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Sangat disayangkan, santunlah seperti Muslimat, di mana tidak akan melakukan gerakan yang sampai mencederai masyarakat," tuturnya.

Lilik menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 yang belum ditemukan vaksinnya, sosialisasi bapaslon wajib menghindari kerumunan. Protokol kesehatan harus dilakukan untuk menekan persebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.

"Kita harapkan dari pasangan calon waspada dan taati protokol kesehatan, sehingga tidak terjadi kerumunan dan memakan korban bagi masyarakat," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Bapaslon Eri-Armuji melakukan sosialisasi di Jawar, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Minggu (20/9/2020) kemarin.

Pada sosialisasi tersebut, diduga terdapat massa berkerumun tanpa mematuhi protokol kesehatan. Akibatnya, satu orang menjadi korban hingga diangkut ambulans Tim Satgas Covid-19 Polrestabes Surabaya. Foto dan video peristiwa itu, belakangan viral di media sosial. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO