SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak delapan mobil sport mewah atau supercar seperti Lamborghini, Ferrari, Porshce, BMW, McLaren, tampak memasuki halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu (19/9). Sesekali sang sopir meraungkan suara mobilnya. Satu per satu mereka memarkirkan mobilnya dengan menghadap ke arah Selatan.
Satu mobil Lamborghini Nopol B 81 MLV berwarna oranye tampak mengawali rombongan supercar memasuki halaman Balai Kota Surabaya. Lamborghini itu berjalan pelan-pelan hingga berhenti tepat di depan pintu masuk balai kota. Tak lama, keluarlah seorang perempuan dari sisi kiri Lamborghini tersebut. Rupanya sosok perempuan itu adalah Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.
BACA JUGA:
Wali Kota Risma sengaja ikut rombongan supercar tersebut mulai dari Kediaman (rumah Dinas Wali Kota Surabaya) di Jalan Sedap Malam. Rombongan supercar ternyata dijamu terlebih dahulu oleh Wali Kota Risma. Sekitar 12 anak itu disuguhi jajanan pasar khas Surabaya. Termasuk pula minuman tradisional pokak. Mereka juga diberikan kenang-kenangan cinderamata berupa patung lampu hias ikon Suroboyo hingga udeng.
(Wali Kota Risma foto bersama Melvin Tenggara and Friends dengan latar belakang delapan supercar)
Rombongan supercar yang mengatasnamakan diri Melvin Tenggara and Friends ini ternyata akan menyerahkan bantuan ke Pemkot Surabaya melalui Wali Kota Risma dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Bantuan tersebut terdiri dari 1.081 pcs APD hazmat, 500 box surgical medical mask, 15 pasang sepatu bot, 1 box masker tipe 1860, 300 pcs clotg anti bacterial mask, dan 5 box protective disposable face mask.
Usai menerima bantuan, Risma memastikan bahwa di Kota Surabaya ini Pancasila benar-benar terjadi dan gotong-royong benar-benar nyata. Buktinya, selama ini sudah banyak bantuan dari berbagai kalangan. Dan saat ini, bantuan datang dari kalangan anak muda yang berasal dari keluarga mampu, tapi mereka tetap peduli terhadap permasalahan yang melanda Kota Pahlawan.
“Oleh karena itu, saya sebagai Wali Kota Surabaya sangat bangga, meskipun mereka mungkin banyak kehidupannya di luar Surabaya, tapi mereka tetap dan masih peduli dengan apa yang terjadi di Kota Surabaya. Itu yang menjadi kebanggaan saya, dan mereka ini masih muda,” ungkap Risma.
Klik Berita Selanjutnya