Dirut Petrokimia Gresik Lakukan Penandatanganan LoA

Dirut Petrokimia Gresik Lakukan Penandatanganan LoA Aktivitas pabrik amoniak Petrokimia.foto ist.

"Apabila value chain mencapai tahapan paling efektif dan efisien, tentu harga pokok penjualan produk Petrokimia Gresik dapat lebih kompetitif, sehingga dapat meningkatkan daya saing dipasar global," terangnya.

Rahmad menyampaikan, tahun ini, Petrokimia Gresik juga akan bertransformasi dari Single Industry Firm menjadi Related Diversified Industry dengan meneruskan hilirisasi produk. Petrokimia juga akan mengkaji produk hilir berbasis gas alam yang mempunyai nilai tambah yang besar.

Salah satunya adalah Soda Ash, yang akan memanfaatkan gas CO2 hasil samping dari Pabrik Amoniak sebesar 174 ribu ton. Melalui program hilirisasi ini diharapkan Petrokimia Gresik akan semakin mampu meningkatkan profitabilitas sebagai bagian dari perusahaan milik negara.

Rahmad menjelaskan, penyesuaian harga gas tersebut akan sangat membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan global. Efisiensi ini sejalan dengan programTransformasi Bisnis yang dijalankan Petrokimia Gresik sejak tahun 2019 melalui perbaikan dan peningkatkan efisiensi value chain.

"Apabila value chain mencapai tahapan paling efektif dan efisien, tentu harga pokok penjualan produk Petrokimia Gresik dapat lebih kompetitif, sehingga dapat meningkatkan daya saing dipasar global, " katanya.

Penyesuaian harga gas, lanjut Rahmad, juga berdampak positif dalam mengefisienkan dana subsidi yang dibayar oleh pemerintah melalui APBN. Melalui efisiensi tersebut, pemerintah memiliki opsi untuk menambah kuantum produksi pupuk bersubsidi bagi petani.

"Efisiensi tersebut juga dapat digunakan untuk peningkatan kualitas produk dan pelayanan dari Petrokimia Gresik. Sehingga pada akhirnya kebijakan penyesuaian harga gas ini akan dirasakah oleh petani di seluruh nusantara," terangnya.

Rahmad menjelaskan bahwa pada tahun 2020, Petrokimia Gresik mendapat amanah atas alokasi penyaluran pupuk bersubsidi sebesar 4,7 juta ton atau 59 persen dari total alokasi nasional (7,9 juta ton) yang menjadi tanggung jawab holding company PT Pupuk Indonesia (Persero).

Rahmad menambahkan, bahwa sektor pertanian menjadi salah satu pilar pengaman bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi wabah Covid-19.

"Produksi pertanian harus tetap berjalan bahkan semakin digenjot untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan yang sehat, guna menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, sarana produksi pertanian, termasuk pupuk, harus selalu terjamin ketersediaannya, baik secara kuantitas maupun kualitas," pungkas Rahmad. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO