​Pakar Spesial Efek Hollywood Bikin Robot Lumba-lumba Seharga Rp 383 Miliar, Persis seperti Asli

​Pakar Spesial Efek Hollywood Bikin Robot Lumba-lumba Seharga Rp 383 Miliar, Persis seperti Asli Siapa sangka itu robot?

BANGSAONLINE.com - Pakar perfilman Hollywood dan ahli spesial efek, merancang sebuah robot ikan lumba-lumba, yang mampu berenang selama 10 jam terus menerus, tanpa mengisi baterai. Untuk proyek ini, dihabiskan uang sebesar Rp 383 miliar.

Pakar efek khusus Hollywood bersama dengan pakar animatronik, membuat lumba- berukuran besar yang terlihat sangat persis aslinya.

Artis efek khusus Walt Conti - di belakang makhluk laut layar lebar seperti Free Willy dan Flipper - telah membantu mengembangkan prototipe lumba-lumba ini. Sudah pernah diperagakan di China, tak ada satu pun yang tahu bahwa itu robot.

Roger Holzberg, seorang desainer yang berbasis di California dan mantan direktur kreatif di Walt Disney, mengatakan: "Industri taman laut telah mengalami penurunan pendapatan selama lebih dari satu dekade, karena masalah etika dan biaya hewan hidup, namun keinginan masyarakat untuk belajar dari dekat dengan lumba-lumba masih sekuat sebelumnya. Kami percaya sudah waktunya untuk menata kembali industri ini dan pendekatan ini bisa lebih manusiawi dan lebih menguntungkan."

Dia bekerja dengan Mr Conti, yang mendirikan Edge Innovations, yang mengembangkan prototipe sebagai alat pendidikan.

Sekarang negara itu mengirimkannya ke akuarium di Cina, karena negara itu bertujuan untuk menekan perdagangan satwa liarnya. Edge mengklaim robot lumba-lumba harganya empat kali lipat dari yang normal, tetapi lebih murah untuk dipelihara dan bisa bertahan lebih lama. Ia berharap bisa menjual hingga 150 robot dalam tiga tahun ke depan.

Elisa Allen, direktur People for the Ethical Treatment of Animals, Inggris mengatakan, lumba-lumba liar berenang "hingga 40 mil sehari dan hidup dalam kelompok keluarga yang bersatu", sementara di penangkaran mereka dikurung di kolam yang dipenuhi air yang diolah secara kimiawi. "Pada tahun 2020, teknologi mutakhir memungkinkan kita untuk dekat alam tanpa merusaknya."

Sumber: mirror.co.uk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO