Selain menertibkan patuh masker, Tunjung memastikan bahwa angkutan kota juga diberhentikan dan ditempeli stiker “wajib pakai masker” di pintu masuk angkot tersebut. Bahkan, sopir angkot itu juga diperiksa suhu tubuhnya dengan thermogun. Para sopir angkot itu juga diberi imbauan untuk tidak membawa penumpang yang tidak menggunakan masker.
“Alhamdulillah, kalau suhu tubuhnya normal semuanya, dan para sopir angkot sudah banyak yang patuh menggunakan masker, meskipun masih ditemukan beberapa sopir itu menggunakan masker dengan diletakkan di bawah hidung,” kata dia.
Ia juga memastikan bahwa operasi gabungan itu akan terus digencarkan ke berbagai titik di Kota Surabaya, terutama di titik-titik yang ditemukan banyak pelanggaran Perwali atau tidak patuh bermasker. Makanya, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang telah diatur dalam Perwali Nomor 28 Tahun 2020 itu.
“Kami imbau kepada masyarakat di mana pun berada, harus jaga jarak dan selalu tertib menggunakan masker. Hal ini penting untuk kebaikan kita bersama dan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya,” tegasnya.
Sementara itu, KBO Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Moch. Su'ud mengatakan, jajaran kepolisian dalam operasi ini hanya mem-back up Pemkot Surabaya. Tidak melakukan penilangan, hanya mengatur arus lalu lintas dan mengarahkan para pengendara yang tidak menggunakan masker atau tidak patuh protokol kesehatan.(ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News