​Istighatsah Bersama 1.750 Takmir Masjid, Kiai Asep Kembali Bagikan Beras 100 Ton

​Istighatsah Bersama 1.750 Takmir Masjid, Kiai Asep Kembali Bagikan Beras 100 Ton Para takmir masjid se-kabupaten Mojokerto Jawa Timur saat mengikuti Istighatsah dan Doa Bersama untuk memutus mata rantai covid-19 di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Sabtu (13/6/2020). Foto: MMA/ bangsaonline.com

Dalam taushiahnya, Kiai Asep menekankan tiga hal. Pertama, ia minta untuk meramaikan masjid. Karena sekarang bukan lagi era Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tapi transisi new normal.

“Kita tak usah takut meramaikan masjid. Kita harus tawakkal,” kata mantan ketua PCNU Kota Surabaya itu.

Kedua, kata Kiai Asep, kita tidak usah melakukan hal-hal yang tidak ada artinya. “Misalnya ngobrol di masjid. Kalau musyawarah boleh,” katanya. Apalagi istighatsah, dzikir dan munajat kepada Allah SWT.

Ketiga, menurut Kiai Asep, dalam transisi new normal kita harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat. “Pakai masker, sering cuci tangan, dan selalu bawa hand sanitizer,” katanya. Tapi Kiai Asep berpesan, jika pakai hand sanitizer sebaiknya tidak lebih dari empat kali. “Kalau sudah empat kali harus cuci tangan,” katanya.

Bahkan, Kiai Asep juga minta agar masyarakat mengikuti protokol Islam. “Islam itu bersih. Kalau kita biasanya mandi sekali dalam sehari, kita harus mandi dua kali. Kalau kita biasanya mandi dua kali, kita harus mandi tiga kali,” ujar Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu. Ia juga mengutip Hadits yang artinya: Islam itu bersih. Maka berlakulah bersih. Orang-orang yang tak bersih tak akan masuk surga.

Selain itu, yang penting lagi, jaga jarak. Karena itu perserta acara istighatsah dan doa bersama untuk memutus mata rantai covid-19 itu tidak didatangkan sekaligus. Tapi dibagi dalam beberapa tahap atau gelombang agar tetap bisa menjaga jarak. “Tahap pertama mulai pagi pukul 8 hingga pukul 12,” tutur Kiai Asep. Lalu pukul 13.00 hingga sore. “Besok juga ada lagi,” tambahnya.

Sementara Gus Bara saat memberikan sambutan selain berharap covid-19 itu segera lenyap dari muka bumi, terutama Indonesia, juga menyinggung ayat al-Quran yang membahas tentang meramaikan masjid. Yaitu surat At-Taubah ayat 18 yang artinya: Hanya yang memakmurkan atau meramaikan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Gus Bara menegaskan bahwa orang-orang yang memakmurkan atau meramaikan masjid adalah orang yang memiliki kualitas iman. Bahkan, menurut Gus Bara, orang-orang yang memakmurkan masjid – dalam hal ini para – bukan saja mereka meramaikan masjid tapi juga sangat istiqamah.

Karena itu, “Orang-orang yang memakmurkan masjid tidak boleh disu’udzani (diprasangka buruk atau dicurigai), karena mereka adalah oang-oang yang memiliki iman yang kuat,” kata Gus Bara yang calon wakil Bupati Mojokerto berpasangan dengan calon bupati Ikfina Fahmawati dengan akronim Ikbar.

Yang menarik, meski pihak panitia hanya fokus mengundang para , tapi di luar dugaan banyak elemen masyarakat datang seusai acara. Pantauan BANGSAONLINE.COM, mereka datang berombongan menemui Kiai Asep di kediaman pribadinya. Ada yang mengaku mantan camat, mantan tentara, dan mantan polisi. “Tapi semua kami ini NU,” kata mereka kepada Kiai Asep.

Mereka juga mengaku mendukung Ikbar. Bahkan mereka juga sempat mengucapkan yel-yel Ikbar menang. Sembari tersenyum, Kiai Asep pun mengucapkan terima kasih atas kehadirannya. “Matur nuwun, matur nuwun,” kata Kiai Asep ramah. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO