​Bersama Habib Hasan, Kiai Asep Suguhi Kopi Petugas Covid-19 dan Bagi-Bagi Uang & Sarung

​Bersama Habib Hasan, Kiai Asep Suguhi Kopi Petugas Covid-19 dan Bagi-Bagi Uang & Sarung Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, didampingi Habib Hasan Mulachela menyuguhkan kopi kepada para petugas posko covid-19 di Solo Jawa Tengah, Ahad (19/4/2020). foto: MA/ BANGSAONLINE.COM

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ada pemandangan menarik di Posko Jawa Tengah, Ahad (19/4/2020). Seorang ulama besar tiba-tiba menjadi pelayan bagi orang-orang yang bertugas di Posko . Siapa lagi kalau bukan Profesor Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojoketo Jawa Timur.

Didampingi Habib Hasan Mulachela, kiai miliarder yang dikenal dermawan itu tanpa canggung menyuguhkan kopi kepada para petugas yang piket di posko covid-19. Layaknya seorang pelayan, Kiai Asep mendatangi satu persatu para petugas sambil menyuguhkan kopi dengan disusul Habib Hasan menyuguhkan roti.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag menyerahkan sarung secara simbolik kepada Habib Hasan Mulachela di , Ahad (19/4/2020). foto: MA/bangsaonline.com)

Bahkan Kiai Asep tidak hanya menyuguhkan kopi tapi juga membagi-bagikan uang kepada semua orang yang ada di posko tersebut. Setiap orang dikasih Rp 100 ribu. Baik petugas, termasuk tentara, maupun para tukang becak. Karuan saja orang-orang yang menyaksikan pembagian uang itu langsung merangsek untuk ambil bagian. “Terima kasih kiai,” kata mereka.

Semula Kiai Asep datang ke untuk mengantarkan sarung kepada Habib Hasan Mulachela. Karena Habib Hasan yang dikenal sebagai tokoh  berjiwa sosial tinggi itu mengaku kekurangan sarung untuk dibagikan kepada para mubarot, guru ngaji, guru agama, dan lainnya. Kiai Asep pun langsung membawa 20 setengah kodi sarung atau atau 410 sarung.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag membagi-bagikan uang kepada para petugas di posko covid-19 , Ahad (19/4/2020). foto: MA/bangsaonline.com)

Ternyata sore itu Habib Hasan mengajak Kiai Asep mendatangi posko covid-19. Habib Hasan punya jadwal membagi-bagikan kopi dan roti kepada para petugas posko covid-19. Setiba di lokasi, Habib Hasan memperkenalkan Kiai Asep kepada para petugas posko covid-19.

“Saya kedatangan tamu istimewa. Seorang ulama besar, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto Jawa Timur,” kata Habib Hasan kepada para petugas posko covid-19 yang menemui. Ia juga mengatakan bahwa kedatangannya ke posko untuk memback up dan memberi semangat kepada para petugas yang berada di garda terdepan dalam penanganan covid-19.

Habib Hasan lalu memerintahkan para karyawannya dari Royal Coffee, miliknya, untuk segera menyiapkan kopi dan roti kepada para petugas posko covid-19. Namun begitu kopi dan roti siap disajikan ternyata Habib Hasan sendiri bersama Kiai Asep yang mengantar hidangan tersebut kepada para petugas posko covid-19. Para wartawan pun – baik cetak, tv, radio, maupun online - berebut mengabadikan.

Di tengah kesibukan mengantarkan kopi dan roti itu, Habib Hasan mengatakan di depan wartawan, "Kalau uang nanti Kiai Asep yang ngasih." Kiai Asep langsung mengeluarkan uang dan membagikan kepada para petugas dan orang-orang yang berada di posko covid-19 dan sekitarnya.   

Habib Hasan memuji Kiai Asep sebagai kiai sangat super dalam solidaritas sosial. “Saya belum menemukan kiai seperti Kiai Asep. Beliau kiai luar biasa. Beliau professor luar biasa. Rezeki dibuang-buang. Saya niru beliau,” kata Habib Hasan kepada BANGSAONLINE.COM.

Video Habib Hasan sendiri sempat viral karena aksinya yang datang ke kampung-kampung dan jalan raya membagikan beras dan uang kepada masyarakat kelas bawah yang terdampak secara sosial ekonomi covid-19.

Lalu bagaimana tanggapan Kiai Asep? “Saya sudah banyak diberi kenikmatan oleh Allah SWT,” kata Kiai Asep yang ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Kenikmatan itu, menurut Kiai Asep, bukan hanya harta yang melimpah tapi juga anak-anak dan cucu yang birrul walidain (berbakti atau berbuat baik kepada orang tua) dan juga santri-santri yang banyak diterima di perguruan tinggi negeri favorit. “Sekarang santri Amanatul Ummah yang diterima di SMPTN sebanyak 393,” tutur Kiai Asep.

Karena itu ia mengaku harus banyak bersyukur. Di antaranya dengan cara banyak bersedekah. Menurut Kiai Asep, sedekah juga bisa memudahkan terkabulnya doa, disamping didaf'il bala' (menolak bala'). “Sedekah juga bisa menolak bala’,” katanya.

Ia lalu bercerita seorang wanita cerewet pada jaman Rasulullah SAW. Saat itu, tutur Kiai Asep, ada seorang wanita cerewet wadul atau curhat kepada Nabi Muhammad SAW. “Nabi, suami saya banyak sekali tamunya. Dan setiap ada tamu selalu diberi makan,” kata wanita itu kepada Nabi seperti ditirukan Kiai Asep.

Wanita itu mengaku capek melayani tamu suaminya yang banyak. Nabi diam. “Suatu saat Nabi datang ke rumah wanita itu. Seperti biasa, suaminya menghormati Nabi dengan menyuguhkan makanan,” tutur Kiai Asep.

Setelah itu Nabi pulang. Wanita itu kaget. “Wanita itu melihat banyak sekali binatang jorok seperti tikus, ular dan sebagainya mengikuti Nabi dari belakang,” tutur Kiai Asep. Wanita itu lalu bertanya kepada Rasulullah SAW, kenapa ada binatang seperti itu.

“Ya itulah, kalau tamu dihormati dan diberi makan. Bala’ itu keluar dari rumah orang yang menghormati tamu dan memberi makan, mengikuti langkah tamu,” kata Nabi. (MA)  

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO