Resmi Dinyatakan Negatif, Begini Pesan Survivor Covid-19 ke Warga Surabaya

Resmi Dinyatakan Negatif, Begini Pesan Survivor Covid-19 ke Warga Surabaya Christina, 1 dari 6 warga Kota Surabaya yang beberapa pekan lalu positif terjangkit Covid-19, kini sudah resmi dinyatakan negatif. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Christina, satu dari enam warga Kota yang beberapa pekan lalu positif terjangkit ini, akhirnya dinyatakan sembuh. Ia pulih setelah menjalani berbagai proses perawatan di rumah sakit selama lebih dari dua pekan.

Kisah Chirstina bermula sekitar awal Maret 2020 lalu. Ia mulai merasakan kondisi tubuhnya demam tinggi, badan terasa patah-patah, dan kehilangan nafsu makan. Ingin tahu kondisinya, Christina lalu memeriksakan diri Rumah Sakit Mitra Keluarga pada 9 Maret 2020.

“Beberapa hari saya dirawat di RS Mitra Keluarga. Waktu itu napas saya sudah lemas. Dada kanan warnanya abu-abu sudah bisa sembuh karena terapi. Lalu yang kiri memburuk berbentuk embun dan menutup-nutup,” kata Christina via telepon, Sabtu (28/3).

Pada tanggal 11 Maret, ia dibawa ke RSU Unair untuk dilakukan swab tenggorokan dan hidung. Pada saat yang bersamaan, RS Mitra Keluarga sudah mengosongkan pasien. Kemudian esok harinya, ia dilarikan ke RSUD dr Soetomo dan langsung masuk ruang isolasi khusus.

“Saya tahu saat dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Dengan kondisi lemas, bernapas pun sudah tidak sampai, oksigen tidak maksimal. Saya sendiri di ruang khusus itu bersama alat medis,” ungkapnya.

Selama perawatan super intensif di ruang isolasi khusus itu berlangsung, ibu dua anak ini tidak mengetahui kalau ia tengah mengidap penyakit yang kini mewabah di berbagai belahan dunia, yakni virus corona (). Bahkan, yang ia tahu dokter hanya menyampaikan bahwa kondisi pasien harus sembuh, harus kuat, dan tidak putus dalam berdoa.

“Ibu harus sembuh, ibu sehat, karena hanya ibu yang bisa membantu diri ibu sendiri, imun ibu yang membentengi ibu sendiri. Itu kata dokter pada saya. Tidak pernah sama sekali dokter dan perawat bilang pada saya tentang virus,” ucapnya menirukan.

Menurut dia, selama beberapa hari dirawat di ruang isolasi merupakan hari paling berat yang pernah dilewati. Setelah keluar dari ruang isolasi khusus penuh peralatan medis, Christina harus menjalani tahap berikutnya, yakni masuk ke ruang isolasi tanpa peralatan.

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO