Pasien Corona Meninggal di Solo Dimakamkan di Magetan, Khofifah: Waspada, Tak Perlu Panik

Pasien Corona Meninggal di Solo Dimakamkan di Magetan, Khofifah: Waspada, Tak Perlu Panik Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Namun demikian, Khofifah juga mengimbau kepada siapa pun yang merasa pernah berinteraksi dengan pasien tersebut untuk segera memeriksakan dirinya di RS rujukan terdekat .

“Jangan tunda jika mengalami gejala yang terindikasi virus corona yaitu (demam, batuk) Kami menjamin seluruh pemeriksaan yang dilakukan tidak berbayar,” tegasnya.

Khofifah yakin cara paling efektif dalam pencegahan corona adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan cara yang benar, jika batuk ditutup dengan siku juga mengkonsumsi buah-buahan, air putih dan olahraga yang cukup. Maka dari itu, Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk senantisa Melakukan hal tersebut.

“Kedua cara tersebut tidak hanya ampuh dalam mencegah penyebaran virus corona, namun juga virus-virus berbahaya lain seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) yang juga menjadi momok di setiap musim penghujan,” ujarnya.

Di Jawa Timur sendiri, lanjut Khofifah, kasus DBD telah mencapai angka 2.016 kasus DBD dengan 20 pasien meninggal dunia. Naik dari sebelumnya yang sebanyak 1.766 kasus dengan 15 berujung kematian pada 10 Maret lalu.

"Kasus demam berdarah paling banyak ada di daerah Trenggalek, kemudian Jember dan Banyuwangi,” pungkasnya. (*/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO