LSI Network Jatim saat menggelar jumpa pers untuk membeber hasil survei.
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Indrata Nur Bayu Aji menjadi figur bakal calon bupati yang paling unggul di kalangan internal Partai Demokrat berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Jatim. Hal ini disampaikan Imam Fauzi, Peneliti LSI Network Jatim saat menggelar konferensi pers hasil temuan dan analisis survei pilkada Kabupaten Pacitan, Senin (10/2).
Berdasarkan hasil survei yang telah dilaksanakan tersebut, Indrata Nur Bayu Aji mendapat dukungan 17,7 persen. Kemudian disusul Yudi Sumbogo dengan 5,9 persen, Ronny Wahyono 5,5 persen, Luki Tri Baskorowati 1,4 persen, dan Sudijono Sastroatmodjo sebesar 1,1 persen.
Menurut Imam, ada beberapa hal yang memengaruhi keponakan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini unggul di setiap tahapan survei. Yang pertama, Indrata Nur Bayu Aji memiliki tingkat kesukaan paling tinggi. Selain itu, ia juga punya atribut atau alat peraga sosialisasi paling banyak.
Selain itu, juga dinilai paling banyak mendatangi dan memberikan bantuan kepada masyarakat. "Indrata dinilai oleh masyarakat sebagai calon bupati yang paling Demokrat," timpal Fadhli Fakhri Fauzan, peneliti LSI lainnya.
Ia mengungkapkan, selama ini Pacitan menjadi sebuah ketertarikan tersendiri bagi lembaga survei. Sebab selama ini, Pacitan sangat identik dengan Partai Demokrat. Hal itu terbukti, di sepanjang pelaksanaan pemilu pasca reformasi, perolehan kursi Demokrat di DPRD Pacitan paling banyak.
"Pacitan adalah Demokrat, Demokrat adalah Pacitan. Itu yang manjadi dasar kami melakukan penelitian. Sebab, Pacitan jadi satu-satunya basis Demokrat," bebernya lagi.
Dari alasan itulah, LSI melakukan kajian ilmiah dan survei dengan metode sampling multistage random sampling. Dengan responden awal 440 orang. Kemudian wawancara tatap muka quesioner. Ia menyebut margin error survi ini 4,8 persen.
"Setiap tahapan diacak dengan menggunakan rumus statistika. Dan hasilnya, Indrata Nur Bayu Aji memang paling unggul di internal Demokrat. Hal ini didasarkan pada kajian ilmiah dan sangat kredibilitas. Kami bisa dipertanggungjawabkan dari sisi etis dan akademis. Terbukti dari hasil quick count, kita hanya selisih 0,00 persen. Terbukti di Pilkada 2010 di Sumbawa," jelasnya.
Namun, karena survei ini dilaksanakan pada interval waktu 12-20 Januari 2020, dinamika sangat dominan terjadi. "Swing voter memang masih lebih mendominasi. Dari hasil tersebut, swing voter masih mencapai 68,4 persen," pungkasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
