MAKASSAR, BANGSAONLINE.com - Langkah cepat dan responsif serta antipatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menanggulangi bencana berhasil mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Kali ini, Pemprov Jatim meraih Penghargaan Partisipasi Aktif dalam Penanggulangan Bencana Tahun 2019 yang diserahkan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penghargaan Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Piagam penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Suban Wahyudiono yang mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Sentul International Convention Center Sentul City, Bogor, Selasa (4/2) siang.
BACA JUGA:
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda 2024
- Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
- Raih SPM Awards 2024, Adhy Karyono: Jadi Motivasi dan Cambuk bagi Pemprov Jatim
- Hadiri Rakornas PB 2024, Adhy Karyono: Indeks Risiko Bencana di Jawa Timur Terus Turun
Jawa Timur masuk dalam kategori Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Wilayah Barat yang memiliki keaktifan berpartisipasi dalam penanganan bencana.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak termasuk bupati dan wali kota, serta seluruh relawan yang tergabung dalam penangulangan bencana.
“Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama dan bantuan serta tenaganya selama ini membangun sinergi dan bahu membahu menangulangi bencana secara cepat dan masif,” ujar orang nomor satu di Jatim saat melakukan kunjungan kerja di Makassar, Rabu (5/2).
Menurutnya, penghargaan ini diperuntukkan untuk semua masyarakat Jatim dan seluruh relawan yang mempunyai kepekaan yang sangat tinggi sehingga bencana alam yang terjadi di Jatim bisa ditanggulangi dan ditangani secara cepat dan masif.
Sejak awal pelantikan, dirinya berkomitmen untuk meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana alam di Jatim. Bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jatim Tahun 2019-2024 secara khusus dimasukkan dalam Indeks Kinerja Utama (IKU) dengan mencantumkan upaya pengurangan risiko bencana dan kegiatan penanggulangan bencana kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Jatim.