​Tampil Bareng di Parade Surabaya Juang 2019, Begini Pesan Wali Kota dan Wawali

​Tampil Bareng di Parade Surabaya Juang 2019, Begini Pesan Wali Kota dan Wawali Wali Kota Risma saat memberangkatkan peserta Parade Surabaya Juang 2019. foto: ist

"Artinya kita mentauladani para pahlawan, bahwa kemerdekaan itu diraih oleh seluruh elemen, khususnya di dan umumnya di Indonesia, dan ini merupakan upaya untuk membangkitkan semangat kesatuan," tambahnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan, tantangan yang dihadapi kaum milenial saat ini ialah melanjutkan perjuangan para pahlawan. Menurut dia, problem yang dihadapi era saat ini adalah masalah intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

"Jadi tantangannya hari ini adalah masalah intoleransi, radikalisme, masalah terorisme itu yang kita hadapi dengan semangat 10 November 1945," jelas wawali.

Whisnu menegaskan bahwa semangat 10 November 1945 patut ditiru agar masyarakat tidak lagi memandang suku, agama dan etnis. Sebab, dahulu para pejuang bergabung menjadi satu dan sama-sama berjuang untuk membuat bangsa Merdeka. Itulah semangat yang menurutnya harus disatukan.

Para peserta parade terdiri dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot , pelajar, TNI, Polri, Veteran dan komunitas pecinta sejarah dari seluruh Indonesia.

Bahkan, ada pula peserta dari perwakilan delegasi Negara Rusia, yakni Kota St. Petersburg, dan Volgograd. Setidaknya ada tiga ribu peserta yang mengikuti Parade Juang 2019.

Sekitar pukul 08.00 WIB, dengan mengendarai kendaraan Anoa, Risma bersama Forpimda dan para peserta mulai berangkat menuju finish di Taman Bungkul .

Di sepanjang rute perjalanan, masyarakat pun terlihat antusias menyaksikan rombongan Parade Juang itu. Bahkan, banyak dari mereka yang mengabadikan momen itu menggunakan kamera smartphone. Ada pula penonton yang berebut foto selfie dengan Wali Kota Risma.

Ketika sampai di depan Gedung Siola, para peserta berhenti sejenak untuk menyaksikan teatrikal kolosal perjuangan yang ditampilkan oleh Komunitas pecinta sejarah dari seluruh Indonesia.

Namun, ketika tiba di depan Hotel Majapahit, di atas kendaraan Anoa, Risma berteriak lantang membacakan puisi karya KH. Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus itu.

"Allahuakbar, Allahuakbar, adalah Kota Keberanian, Kota Kebanggaan," begitulah sedikit isi puisi yang dibacakan Risma.

Setiba di Perempatan Jalan Bengawan, Risma kemudian menerima senjata dari perwakilan veteran sebagai simbol penyerahkan estafet perjuangan kepada generasi berikutnya.

Setelah itu, ia bersama Forpimda tiba di garis finish dan menyaksikan penampilan dari berbagai peserta. Penampilan itu, mulai dari pembacaan puisi, drum band, hingga teatrikal perjuangan. (ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO