SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan anak-anak yang terindikasi tawuran, yakni antara geng jawara dan geng all star, di Gedung Siola, Kamis (10/10).
Pengarahan itu diwarnai dengan isak tangis karena rasa haru. Anak-anak diminta Risma untuk meminta maaf kepada orang tua mereka masing-masing dan mencium kaki mereka (orangtua).
BACA JUGA:
- Jelang Hari Otoda XXVIII, Satpol PP Surabaya Perketat Keamanan dengan Terjunkan 3 Tim
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
Para orangtua yang didominasi ibu-ibu yang menerima permintaan maaf anaknya ini spontan terisak menangis. Hampir semua orang tua yang diminta maju ke depan dan anak-anaknya minta maaf, tak kuasa menahan tangisnya.
Selain itu, anak-anak yang mendapatkan pengarahan dari Wali Kota Risma dan Kapolrestabes Surabaya itu diminta untuk saling bermaaf-maafan dan berpelukan. Bahkan, Risma meminta setelah keluar dari ruangan itu tidak ada lagi geng Jawara atau pun geng All Star.
"Kalian harus janji setelah keluar dari ruangan ini tidak ada lagi geng-gengan, yang ada adalah arek-arek Suroboyo. Setuju!," tegas Risma kepada anak-anak.
Risma juga sudah meminta tolong kepada Kapolrestabes Surabaya untuk mencari otak atau aktor di balik kejadian itu. Ia menilai anak-anak ini seolah-olah ditekan untuk ikut dalam geng mereka.