“Keadaban di Indonesia atau di negara-negara yang lain di dunia juga seperti itu. Itu adalah undangan silaturahmi bahwa dalam silaturahim itu juga ada proses kesediaan gubernur untuk berdialog dengan mereka, tidak ada penolakan sama sekali untuk berdialog dengan mereka dalam silaturahim tersebut,” tegas Angga.
Ia mengakui teman-teman mahasiswa sebelumnya meminta syarat-syarat untuk disediakan dalam silaturrahim. Dan ketika kita lihat di belakang dalam pertemuan semua syarat telah dipenuhi. “Artinya bahwa sebetulnya komitmen itu berusaha diperjuangkan oleh kepala daerah provinsi,” tandas Doktor ilmu politik dari Murdoch University, Australia itu.
Lantas apakah pertemuan ini ada kaitan dengan rencana aksi mahasiswa tanggal 10 besok? Dengan diplomatis Airlangga menyatakan kurang tahu persoalan soal itu. “Saya pikir pertemuan ini adalah upaya yang dilakukan untuk mencari proses-proses dialog. Artinya bahwa Ibu Gubernur sendiri peduli terhadap mereka, maupun terhadap tuntutan aksi,” imbuhnya.
Angga mengungkapkan, dalam beberapa kesempatan Gubernur Jatim juga berstatement mengucapkan berterima kasih kepada mahasiswa yang telah melakukan aksi secara damai, secara kondusif tanpa adanya korban jiwa, tanpa adanya persoalan-persoalan yang meresahkan.
“Pada awalnya kami anggap mahasiswa juga menyadari dan menghormati hal itu, karena mereka adalah mahasiswa yang sudah dewasa dan berilmu. Dan ini sebetulnya yang kami pikir, tidak tahu kalau ada miskomunikasi seperti ini,” beber Angga.
Kegagalan pertemuan tersebut, menurut Angga akan dipertimbangkan oleh Gubernur untuk digelar kembali. “Tentunya dalam situasi dan kondisi yang lebih nyaman dan lebih dialogis serta saling menghormati satu dengan yang lain. Selain itu, tentunya mahasiswa juga perlu terus belajar berpolitik secara beradab dan belajar berdemokrasi dengan baik,” katanya.
“Perwakilan yang hadir dalam pertemuan di Grahadi sebetulnya terdiri dari perwakilan perguruan tinggi, perwakilan BEM, perwakilan dari aktivis mahasiswa, dan perwakilan dari elemen lain. Sebetulnya kalau kita lihat dari undangan-undangan itu sebetulnya hanya beberapa kalangan saja yang menampilkan suasana yang kurang bersahabat,” pungkas orang dekat Gubernur Jatim itu. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News