​Kapasan Dalam, Wajah Pluralisme Indonesia, di Kota Surabaya

​Kapasan Dalam, Wajah Pluralisme Indonesia, di Kota Surabaya Suk Dony menerangkan keberadaan Punden Kapasan, lokasi untuk Sedekah Bumi, kepada mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya yang melakukan kunjungan. foto: Yudi Arianto/ BANGSAONLINE

Selain memiliki keberagaman (multi) etnis, Kampung Kapasan Dalam ternyata juga terdiri dari beberapa agama yakni Konghucu, Kristen, Katholik, Budha, dan Islam. Hal ini ditegaskan dengan keberadaan gereja, wihara, musala di Kapasan Samping, serta klenteng.

Sikap toleransi, saling menghargai satu sama lain dalam perbedaan agama di kampung Kapasan Dalam terlihat dari berdirinya tempat-tempat ibadah tersebut secara berdampingan tanpa ada konflik. Terlebih lagi, dipajangnya foto Almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau yang biasa dipanggil Gus Dur di sisi kiri dinding klenteng Boen Bio.

Muharom, penanggung jawab Klenteng Boen Bio menuturkan bahwa Warga kampung Kapasan Dalam khususnya yang beragama Konghucu sangat menghormati sosok Gus Dur. Seperti yang diketahui bersama, Gus Dur adalah sosok pahlawan bagi umat Konghucu. Hanya pada kepemimpinannya, Konghucu diakui sebagai agama keenam di Indonesia.

"Setelah muncul keppres yang mengakui agama Konghucu, beliau mengembalikan hak-hak umat beragama Konghucu yang dilarang selama orde baru. Juga mencabut peraturan yang melarang kegiatan adat dan seni warga Tionghoa seperti perayaan Imlek, Barongsai, Liong, dan Wayang Potehi," tuturnya.

Melalui berbagai perjuangannya dalam menjunjung tinggi kebhinekaan di tanah air, Gus Dur akhirnya diangkat menjadi Bapak Pluralisme Indonesia. Dunia juga melihat Indonesia sebagai pusat pluralisme karena ketokohan seorang Gus Dur yang bisa bersahabat dengan semua golongan. (yudi arianto)

Klenteng Boen Bio tampak depan.

.

Warga yang sedang nongkrong di Kompleks warung yang berada di Kampung Kapasan Dalam. Asrep (kiri), salah satu penjual di warung tersebut.

.

Cik Mewa (baju biru) saat foto di depan rumahnya bersama Suk Dony serta rombongan mahasiswa Universitas Ciputra yang sedang berkunjung ke Kampung Kapasan Dalam.

.

Muharom didampingi Suk Dony saat berada di Klenteng Boen Bio sedang menerangkan sejarah klenteng.

.

Foto Gus Dur yang dipajang di dinding klenteng Boen Bio.

.

Suk Dony foto di depan wihara Kapasan Dalam.

.

Suk Dony memandu rombongan Mahasiswa Universitas Ciputra yang melakukan kunjungan di Kampung Kapasan Dalam.

.

Suk Dony di depan Gereja Bethel Indonesia, Kapasan Dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO