​Gus Sholah Ingatkan tentang Generasi Berbadan Pendek Berotak Kecil

​Gus Sholah Ingatkan tentang Generasi Berbadan Pendek Berotak Kecil Dr. Ir. KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional bertema “Menuju Indonesia yang Adil dan Makmur” di Guest House Institut KH Abdul Chalim di Pondok Pesantren Amantul Ummah Pacet Mojokerto, Jumat (26/7/2019). Tampak sebelah kiri Gus Sholah, KH As'ad Said Ali dan Dr KH Asep Saifuddin Chalim pada sebelah kanan. foto: bangsaonline.com

Problem bangsa lainnya, menurut , adalah soal pendidikan. Memang anggaran untuk pendidikan, terutama sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meningkat lima kali lipat. “Anggaran pendidikan meningkat tapi mutu pendidikan tidak meningkat,” kata mantan wakil ketua PBNU itu.

Pemerintah, kata , juga masih berat sebelah dalam memperlakukan lembaga pendidikan agama. Ia mengambil contoh jumlah SMP-SMA (Sekolah Menengah Pertama-Sekolah Menengah Atas) dan MTs-MA (Madrasah Tsanawiyah-Madrasah Aliyah). Jumlah SMP-SMA negeri dan swasta, ungkap , fifty-fifty. Tapi untuk MTs-MA hanya 6 persen yang berstatus negeri, selebihnya swasta. Berarti perhatian pemerintah sangat kecil terhadap lembaga pendidikan agama.

Begitu juga terhadap pondok pesantren. Menurut , perhatian pemerintah sangat kecil. Bahkan belum ada UU yang mengatur. Keberadaan Pesantren, menurut , baru masuk rektorat di kementerian agama. “Baru jaman Gus Dur. Menagnya (saat itu) Kiai Tolhah Hasan,” kata yang mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). “Sekarang mau ditingkatkan ke dirjen,” tambahnya.

mengaku telah memberi 5 masukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika presiden RI ke-7 itu berkunjung ke Pesantren . Antara lain, soal penegakan hukum dan HAM, reformasi birokrasi, pemerataan hasil pembangunan, dan penyebarluasan pendidikan.

Dari 5 bidang itu, menurut , yang tampak pada pemerintahan Jokowi adalah pemerataan pembangunan. Pada era Jokowi, kata , pembangunan, tidak hanya di Jawa tapi juga di luar Jawa. Sedang yang lain – terutama bidang hukum – sama sekali tak tampak. Karena itu minta agar jabatan tinggi dan stategis dalam bidang hukum tidak diserahkan kepada orang partai.

Seminar nasional ini bagian dari rangkaian acara peresmian Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Amanatul Ummah yang dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Dalam acara yang berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat siang itu digelar dua seminar dengan masing-masing tema “Menuju Indonesia yang Adil dan Makmur” dan “Manegemen dan Pemberdayaan Pesantren” . Selain , hadir sebagai pembicara adalah mantan Waka BIN KH As’ad Said Ali, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr Emil Elestianto Dardak dan Kiai Asep Saifuddin Chalim sendiri. (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dulu Banyak Sinis dan Tertawa, Kini Miliki 12.000 Santri, ini Ijazah Amalan Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO