​Di Depan para Sarjana Komunikasi, Mas’ud Adnan: Medsos Runtuhkan Akhlak, Padahal Kunci Komunikasi

​Di Depan para Sarjana Komunikasi, Mas’ud Adnan: Medsos Runtuhkan Akhlak, Padahal Kunci Komunikasi E.M. Mas'ud Adnan saat ceramah agama dalam Halal Bihalal para sarjana ilmu komunikasi lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) di Warung Budhe Karlien di Kertosono Nganjuk, Ahad (23/6/2019). foto: istimewa/ bangsaonline.com

Ia kemudian mengungkap contoh sukses komunikasi Rasulullah SAW dengan orang Yahudi buta.

Saat Rasulullah wafat, kata Mas’ud Adnan, Abu Bakar menggantikan Nabi Muhammad sebagai pemimpin umat dan kepala Negara. “Sayyidina Abu Bakar datang ke kediaman Siti Aisyah, putrinya, yang merupakan istri Rasulullah. Abu Bakar tanya kepada putrinya, Aisyah, putriku, apa sunnah Rasulullah yang belum ayah kerjakan. Siti Aisyah menjawab, semua sunnah Rasulullah sudah ayah kerjakan, kecuali satu,” cerita Mas’ud Adnan.

Abu Bakar, kata Mas’ud Adnan, tanya, apa itu? Aisyah menjelaskan bahwa Rasulullah selalu menyempatkan waktu untuk menyuapi makanan seorang Yahudi yang tidak bisa melihat. Padahal Yahudi itu setiap hari selalu mencaci Rasulullah.

“Orang Yahudi itu setiap hari melontarkan hate speech atau ujaran kebencian dengan menyatakan, jangan dekati Muhammad. Ia pembohong, penipu dan penyihir. Kalau kalian dekat nanti akan terpengaruh,” kata Mas’ud Adnan.

Mendengar cerita Aisyah itu, Abu Bakar bergegas mengambil makanan, lalu mendatangi orang Yahudi itu. “Tapi begitu sahabat Abu Bakar menyuapi makanan, Yahudi itu langsung tanya, siapa Anda. Sayyidina Abu Bakar bilang, saya orang yang biasa menyuapi makanan panjenengan. Yahudi itu langsung bilang, bukan. Anda bukan orang yang biasa menyuapi makanan saya. Orang yang biasa menyuapi makanan saya itu lembut,” kata Mas’ud Adnan.

Abu Bakar, kata Mas’ud Adnan, akhirnya bilang, "Ya, benar, saya memang bukan orang yang biasa menyuapi panjenengan. Tapi saya sahabatnya. Orang yang biasa menyuapi makanan panjenengan itu wafat. Namanya Muhammad," kata Mas’ud Adnan menceritakan.

Yahudi itu kaget dan menangis histeris. Ia menyesal selama ini telah banyak menghina dan melontarkan hate speech terhadap Rasulullah. “Tapi paling penting ia menyadari bahwa akhlak Rasulullah SAW luar biasa tinggi. Ia akhirnya mengakui kerasulan Nabi Muhammad sehingga Yahudi itu masuk Islam. Ini contoh betapa pesan Rasulullah menyentuh nurani, kalbu dan kesadaran paling dalam karena faktor akhlak,” kata Mas’ud Adnan.

Mas’ud Adnan mengakui bahwa kisah ini ada yang merpersoalkan keshahihannya sebagai hadits. “Tapi sebagai kisah teladan cukup menarik untuk kita renungkan,” tegasnya. (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Demi Konten, Perempuan ini Ngevlog di Pantai Hingga Diterjang Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO