Lalu Lintas Semakin Padat, Kota Kediri Butuh Penambahan Infrastruktur

Lalu Lintas Semakin Padat, Kota Kediri Butuh Penambahan Infrastruktur Salah satu pemandangan mobil berjejeran di jalan Urip Sumoharjo Kota Kediri saat lebaran beberapa waktu lalu. Karena banyaknya kendaraan, akhirnya hanya bisa berjalan merambat dan sesekali berhenti.

Ia menilai, harus menyiapkan untuk 15-20 tahun ke depan, mulai dari infrakstruktur untuk mewujudkan kota yang penduduknya bersandar pada basis ekonominya pada perdagangan dan jasa. "Salah satunya dengan membangun ifrastruktur untuk menciptakan kota yang nyaman untuk melakukan aktivitas apapun, baik itu untuk hunian atau usaha. Rekayasa lalu lintas hanya menyelesaikan persoalan 1-2 tahun," ujarnya

Selain itu, lanjut dia, sudah saatnya memperluas kota, sehingga pusat keramaian tidak lagi terpusat pada beberapa titik. “Kedua, harus ada desain infrakstruktur sehingga kemacetan tidak lagi menjadi momok bagi para pengunjung. Dan inilah peran startegis pemerintah. Bagaimana dengan tindakan pemerintah kehidupan warga menjadi baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi yang lain,” harapnya.

Dia menyarankan, pembangunan fly over di jalur persimpangan rel kereta api ataupun membangun ring road yang dulu sempat diwacanakan salah satu alternatif untuk mengurai kemacetan. “Itu akan membantu memperlancar arus lalu lintas saat ada kereta yang melintas dan menyebabkan kemacetan,” tandasnya.

Sementara itu, Wali Abdullah Abu Bakar mengaku telah menyiapkan beberapa langkah di antaranya infrastruktur, terutama dengan akan adanya bandara dan juga exit tol. Pihaknya tidak ingin dengan adanya exit tol menjadi kota yang mati.

“Saat ini masih kita godok beberapa program pembangunan agar perekonomiannya terangkat dengan adanya exit tol dan bandara,” ujarnya. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO