PWNU Yakin Warga NU Jatim yang Ikut Aksi ke Jakarta Tak Banyak

PWNU Yakin Warga NU Jatim yang Ikut Aksi ke Jakarta Tak Banyak KH. Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim. foto: DIDAY/ BANGSAONLINE

“Yang menang jangan sombong, yang kalah jangan sakit hati. Suatu saat Allah SWT bisa mencabut kekuasaan seseorang yang telah diberikan,” ujarnya.

Menurutnya, kedua capres yang bertarung di , sama-sama salah. “Yang namanya manusia tidak pernah melakukan kesalahan. Caranya paling gampang saling memaafkan. Kalau tidak bisa, ya dipertemukan dalam satu meja,” tuturnya.

"Sesama muslim dan rakyat Indonesia juga jangan sampai saling tidak mempercayai. Kalau sudah tidak percaya dengan aparat penegak hukum, maka ini menjadi lampu kuning atau peringatan bagi kita," tambahnya.

"Mengundang kekuatan asing akan merugikan bangsa ini. Jangan pernah mempercayakan bangsa kita kepada bangsa lain. Mereka pasti tidak ikhlas mengurus bangsa lain," katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Bravo-5 Jatim Gus Ubaidillah. Ia mengatakan, seandainya memang ditemukan bukti kecurangan dalam Pemilu kali ini, ada saluran hukumnya. "Silakan bawa bukti kecurangan itu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Asal bukti itu valid dan otentik, bukan dugaan atau rekayasa. Masalah bukti kecurangan itu bisa membatalkan kemenangan atau tidak, biar MK yang menentukan," tuturnya.

“Sejak awal kan ada salurannya, mulai proses rekapitulasi suara sampai ke MK. Silakan buktikan data kecurangan yang mereka miliki, jangan hanya teriak-teriak kecurangan lalu minta hasil pilpres yang notabene mandat mayoritas rakyat Indonesia dibatalkan. Apalagi dengan ancaman people power (kekuatan massa). Ini negara hukum, negara demokrasi, gunakan cara-cara yang konstitusional,” pungkas pria yang akrab disapa Gus Ubed itu. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO