Ninik Setyorini, Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan Pemprov Jatim wilayah Pacitan, membenarkan masih adanya aksi perburuan baby lobster di wilayah perairan Pacitan.
Menurutnya, masalah tersebut sudah ia sampaikan ke Menteri KKP Susi Pudjiastuti, belum lama ini saat melakukan rapat koordinasi di Trenggalek. "Ini bukan lagi menyangkut hajat lokal, namun nasional. Karena itu, kami sudah sampaikan persoalan ini ke Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk segera diambil tindakan," ujarnya di tempat terpisah.
Terkait ancaman demo yang dilakukan nelayan, Ninik mengimbau masyarakat nelayan tetap menjaga kerukunan dan kondusivitas mengingat sebentar lagi akan ada hajatan besar Pileg dan Pilpres. "Ini pesan Pak Kapolres, agar semua pihak ikut menjaga stabilitas dan kondusivitas keamanan. Insya Allah, nanti setelah pesta demokrasi usai masalah tersebut pasti akan ditindaklanjuti," imbau istri dari Wabup Pacitan Yudi Sumbogo ini.
Sementara itu, Komandan Pos Kamladu Pacitan Pelda Totok mengaku pihaknya sudah berulang kali memberikan imbauan kepada nelayan pencari benur agar menghentikan aktivitasnya. "Kalau mengenai pencari baby lobster untuk wilayah Tamperan sudah kami imbau dan kami larang. Untuk satu bulan ke belakang ini tidak nampak pencari benur di wilayah Tamperan, terima kasih," tulis Totok melakui aplikasi chating WhatsApp.
Hal senada juga disampaikan Aipda Indro, Koordinator Satpolairud Pacitan. Ia bersama komponen Kamladu terus memberikan pembinaan kepada nelayan agar tidak menangkap baby lobster. Bahkan upaya sosialisasi terus dilakukan sampai ke rumah-rumah nelayan.
"Sementara waktu ini masih kita lakukan pembinaan-pembinaan dan belum ada tindakan represif kepada mereka (nelayan penangkap benur)," tukasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News