​Stasiun Tawang Semarang, Saksi Sejarah Perkerataapian Indonesia

​Stasiun Tawang Semarang, Saksi Sejarah Perkerataapian Indonesia Stasiun Tawang, tempo doeloe dan sekarang. foto: istimewa

Stasiun KA pertama bukanlah Stasiun Kemijen atau Stasiun Gudang

Menyitir tulisan Purwanti Asih Anna Levi, yang dimuat dalam kompasiana, yang berjudul: Stasiun KA Pertama di Indonesia Kini Hilang Terkubur di Bawah Tanah, edisi 17 Juni 2015, kelompok pencinta keretaapi Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) Koordinator Wilayah (Korwil) meragukan Stasiun Kemijen dan Stasiun Gudang sebagai stasiun KA pertama di Indonesia.

Salah seorang anggota IRPS Korwil adalah Bapak Tjahjono Rahardjo, dosen kami di Program Magister Lingkungan dan Perkotaan di Unika Soegijapranata . Beliau mengatakan bahwa keraguan itu didasarkan pada beberapa hal, antara lain:

Sumber-sumber referensi sejarah perkeretaapian Indonesia seperti Rietsma (1925), Liem (1933), Oegema (1982), van Ballegooien de Jong, dan (1993) de Bruin (2003) tidak ada satupun yang menyebut Kemijen dan Gudang sebagai stasiun KA pertama. Mereka semua mengatakan bahwa jalur kereta api pertama terletak di antara (Samarang) dan Tanggung (Tangoeng). Liem (1933) menambahkan bahwa stasiun NIS pertama terletak dekat pelabuhan, di daerah yang disebut Tambaksari.

Pada buku berbahasa Belanda, Spoorwegstations op Java, karya Michiel van Ballegoijen de Jong (Amsterdam, 1993) dipampang foto stasiun KA pertama yaitu Stasiun Samarang, utuh dari sisi timur dan barat. Foto diambil saat pembukaan stasiun pada tahun 1867. Bentuk bangunannya tak jauh beda dengan Stasiun Tanjung Priok dan Stasiun Jakarta Kota yang sekarang masih tegak berdiri. Nampak megah, tidak sekecil dan sesederhana Stasiun Kemijen atau Stasiun Gudang yang diklaim sebagai stasiun KA pertama.

Dari berbagai data dan peta yang diperoleh dari Koninklijk Instituut voor de Tropen dan foto-foto kuno dari Koninklijk Instituut voor Taal-Land-en Volkenkunde Belanda disimpulkan bahwa stasiun KA pertama di Indonesia bukanlah Stasiun Gudang ataupun Stasiun Kemijen, melainkan Stasiun Samarang. Letak ketiga stasiun itu memang saling berdekatan di area yang sama di Tambaksari atau Kelurahan Kemijen sekarang. Namun, tahun berdiri dan fungsinya berbeda-beda.

Sebenarnya NIS tidak pernah memiliki stasiun yang bernama Stasiun Kemijen. Diperkirakan yang dikenal sebagai Stasiun Kemijen sebenarnya hanyalah halte dan rumah sinyal pengawasan. Halte ini berlantai dua, kecil, dan terbuat dari kayu. Sedangkan Stasiun Gudang sebenarnya adalah stasiun kereta api barang yang terhubung dengan Stasiun Tawang.

Kontributor saat mewawancarai saksi sejarah.

Kontributor

Desin Al Esa

Iis Norhamidah

(Mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri )

Sumber: -

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jambret Handphone Anak-Anak di Kampung Semarang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO