Inspektorat Bantah Izinkan Penggunaan PJU Bekas, Aknan: Jangan-jangan Abal-abal

Inspektorat Bantah Izinkan Penggunaan PJU Bekas, Aknan: Jangan-jangan Abal-abal Tiang PJU bekas diduga sisa bongkaran tiang lampu Gajahmada dan Pahlawan yang belum terpasang. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

Politikus partai Gerindra ini mengungkapkan kekecewaannya atas penggunaan besi bekas dalam proyek tersebut. "Mengapa menggunakan barang bekas? Anggaran kita ada kok. Kalau dibilang untuk efisiensi, harusnya anggarannya harus berkurang. Efisiensi itu tidak harus memanfaatkan barang bekas. Lah ini anggaran tetap tapi dapatnya barang bekas," sesalnya.

Menurut ia, berbicara soal penghematan bisa dengan menurunkan spek. "Misalnya kekuatan anggaran terbatas tidak harus belanja spek kualitas tertinggi, namun bisa menggunakan di bawahnya. Itu juga termasuk efisiensi anggaran. Bukan dengan menggunakan besi bekas, iyalah. Apalagi kita tidak tahu kualitas apalagi kuantitas barang bekas," tandasnya.

Sementara itu, Ulfa Khafidah tak menampik penggunaan tiang lampu bekas ini. "Memang pakai PJU bongkaran jalan Gajahmada dan Pahlawan. Totalnya 63 titik. Pakai bekas karena semangat awalnya memang efisien. Dan penggunaan tiang bekas ini menghemat anggaran pemerintah hingga kurang lebih Rp 1.2 miliar," ujarnya.

Ulfa menjamin kualitas tiang lama tersebut. "Standarnya nggak keropos, pengelupasan cat juga nggak banyak. Dan tataan blender yang menjadi penghubung dengan tatakan cor masih bagus tidak ada yang keropos. Jadi masih layak pakai," klaimnya.

Menurut ia, pihaknya sengaja tidak memilih pengadaan tiang baru meski dengan spek di bawahnya. "Untuk tiang baru tapi dengan kualitas spek bawahnya, maka pemeliharaan kita yang akan jauh lebih mahal. Dan harus cari suku cadang yang lain. Kita pakai standar PLN. Yang ada kita manfaatkan karena semangat awalnya memang efisien," imbuhnya lagi.

Ia memaparkan proyek PJU tersebut dibagi menjadi dua paket. "Paket jalan raya Kedungsari dan Meri ada 34 titik, seluruhnya pakai tiang bekas. Kita pakai bekas untuk tiang PJU, lampu, dan sambungan PLN. Yang baru hanya kabel, timer, MCB, dan box panel. Lampunya kita pakai lagi alasannya karena lampunya branded, asli Philips dari Jerman. Di sini kita menghemat Rp 350 jutaan," jelasnya.

Untuk proyek jalan Rejoto ada 29 titik. Menggunakan tiang bekas, namun lampunya baru. Sambungan juga baru karena tidak ada saluran sebelumnya. "Di sini kita dapat menghemat Rp 800 juta. Untuk pemasangan PJU bekas di kawasan Rejoto masih kurang 14 titik lampu. Sedang di sisi Pulorejo masih ada sisa 5 titik lagi," bebernya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO