​Pakde Karwo Apresiasi Masyarakat Jatim Junjung Tinggi Nilai Gotong Royong

​Pakde Karwo Apresiasi Masyarakat Jatim Junjung Tinggi Nilai Gotong Royong Pakde Karwo dan Bude Karwo menggunting pita di acara BBGRM dan HKG PKK bersama Bupati Ponorogo.

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo memberikan pujian kepada seluruh masyarakat Jatim yang menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Pakde Karwo-sapaan akrabnya, gotong royong harus dilestarikan, agar tercipta kebersamaan, rasa tepa selira, dan memperkuat persatuan dan kesatuan, khususnya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di negeri ini.

Pujian itu disampaikan Pakde Karwo saat membuka Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XV dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) Ke-46 Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 yang mengambil tema mengambil tema “Semangat Gotong Royong adalah Motor Penggerak Ekonomi Kerakyatan Desa Di Jawa Timur” di Alun-alun Kabupaten Ponorogo, Senin (12/11).

Pakde Karwo mencontohkan, salah satu bukti terjaganya nilai gotong royong di Jatim adalah penanganan pasca bencana gempa di Pulau Sapudi, Kab. Sumenep yang menyebabkan 624 rumah rusak dan korban luka. Saat itu, pemerintah bersama TNI, Polda dan masyarakat bersama-sama membantu pemulihan rumah-rumah tersebut, sehingga progress-nya berjalan cepat.

Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, kepedulian dan kebersamaan itu tak hanya memulihkan secara fisik bangunan-bangunan di Pulau Sapudi, namun juga menyembuhkan kondisi psikis dari korban yang terdampak gempa. Hal ini disaksikannya sendiri saat menjenguk salah satu korban yang rumahnya rata dengan tanah saat bencana terjadi.

“Saya, Kapolda dan Pangdam V/Brawijaya menemui salah satu korban yang mengeluh stress berat. Saya tanya, apa penyebabnya? Dia menjawab bahwa tidak punya harapan karena rumahnya hancur. Lantas saya sampaikan, rumah yang rusak akan ditanggung Pemprov Jatim, pembangunannya dikerjakan gotong royong oleh masyarakat, TNI dan Polri. Ajaibnya, dia langsung bangun dan merasa sembuh,” katanya.

Dari contoh tersebut, imbuh gubernur kelahiran Madiun ini, menunjukkan bahwa nilai gotong royong harus terus dilestarikan dan ditumbuhkan ditengah-tengah masyarakat.

“Gotong royong membuat orang tidak merasa sendirian saat terkena musibah, gotong royong menjadi jawaban agar orang tidak merasa sepi ditempat yang ramai. Ini yang harus terus di¬uri-uri” tegasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO