Dia menjelaskan, APBD Bojonegoro tertinggi nomor dua se-Jawa Timur, salah satunya berkat kontribusi dari industri migas yang ada di Bojonegoro. Cadangan minyak di Bojonegoro, kata dia, suatu saat akan habis.
“Oleh karenanya guru-guru berperan penting untuk mencetak generasi bangsa yang dapat terus memajukan Kabupaten Bojonegoro,” ungkapnya.
Budi Utomo, peserta dari SMPN 2 Bojonegoro mengaku mendapat banyak inspirasi dari pelatihan ini. Dia Kini bersemangat untuk menerapkan teknik-teknik dan tips dari para pemateri. “Kiat-kiat yang sangat bagus dan sangat aplikatif,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Wahyu Isyara. Ibu guru dari SMPN 2 Gondang ini merasa mendapat motivasi baru. Meskipun pesertanya banyak, tapi kata dia, semua peserta antusias mengikuti arahan pemateri. “Padahal kita lagi puasa, tapi kita semua semangat,” ucapnya ceria.
Sementara itu, perwakilan EMCL Beta Wicaksono menyampaikan bahwa dalam menyelenggarakan pelatihan ini pihaknya mendapat dukungan moril dari berbagai pihak. Khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro. “Kemarin Pak Hanafi datang ke sini memberi motivasi kepada para guru,” katanya.
Beta juga mengucapkan terima kasih kepada para guru yang telah antusias mengikuti kegiatan ini. Pengembangan kapasitas guru bagi EMCL menjadi fokus program pendidikan di wilayah operasinya.
“Pilar pendidikan kita fokuskan ke pengembangan guru, karena kami yakin, jika gurunya berkualitas, maka menghasilkan output pendidikan yang berkualitas pula,” pungkasnya. (wan/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News