Gubernur, Kapolda, Pangdam, dan Forkas Pengusaha Deklarasikan Jatim Aman dan Damai

Gubernur, Kapolda, Pangdam, dan Forkas Pengusaha Deklarasikan Jatim Aman dan Damai Gubernur Jatim menerima cinderamata dari Ketua Forkas pengusaha Jatim.

Dalam sambutannya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, pasca tragedi bom, pihaknya fokus untuk memberantas sel-sel terorisme sampai ke akarnya, dan juga menangani traumatik sosial yang dialami masyarakat.

"Sampai saat ini, sudah ada 31 orang ditangkap, dan kita sudah memetakan sel-sel teroris. Peristiwa peledakan ini adalah masalah global, jadi tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara-negara lainnya di dunia, seperti Perancis, Filipina, dan Amerika," katanya.

Akibat tragedi bom tersebut, lanjutnya, masyarakat masih mengalami trauma. Contohnya, ketika ada orang ketinggalan tas di terminal bus, atau di minimarket, masyarakat panik hingga menghubungi tim penjinak bom, lalu ketika ada listrik yang tiba-tiba mati di pasar, para pengunjung berhamburan, dan lainnya.

"Traumatik sosial seperti ini harus diselesaikan, jadi kami terus berpatroli di semua tempat, baik mall, rumah-rumah ibadah, ini agar masyarakat merasa tenang dan perlahan-lahan bisa pulih dari trauma tersebut," katanya.

Kapolda Machfud juga bersyukur RUU Anti Terorisme telah disahkan, dengan begitu, pihaknya bisa mencegah aksi terorisme sejak dini. Pihaknya juga telah membentuk satgas anti terorisme dari tingkat Polda sampai ke tingkat Polres.

"Program kami adalah pertama, pencegahan, kedua, deradikalisasi, dan ketiga penegakan hukum. Tujuan kami sama, kami ingin investasi, kehidupan bermasyarakat berjalan normal, dan Jatim bisa tenang kembali dan semakin maju, sehingga masyarakat lebih sejahtera," ucapnya.

Lebih lanjut, Kapolda Machfud mengatakan, selama 1,5 tahun menjadi Kapolda Jatim, secara umum situasi keamanan di Jatim terkendali. Hingga saat ini tidak ada konflik berbau agama, suku dan ras. Kalaupun ada kejadian kriminalitas, hanya bersifat umum. Seperti narkotika, pencurian dan lainnya.

*Deklarasi Wujud Dukungan Untuk Jatim Aman Damai*

Sementara itu, Ketua Forkas Pengusaha Jatim Nur Cahyudi mengatakan, deklarasi ini sebagai salah satu wujud dukungan pengusaha kepada pemerintah, polisi, dan TNI dalam memulihkan situasi kondisi pasca tragedi bom di Surabaya pada 13-14 Mei 2018.

Deklarasi ini juga menunjukkan bahwa Jatim telah aman dan damai, dan tidak seburuk apa yang diceritakan di media sosial. "Jadi kepada masyarakat, khususnya kepada investor, tidak usah takut datang ke Jatim. Buyer juga tidak perlu menunda jadwalnya. Kita bersama-sama menjamin bahwa Jatim aman," ajaknya.

Ditambahkan, tragedi bom memang berdampak pada iklim usaha, namun, dampaknya tidak berlangsung lama. Pasalnya, Gubernur Pakde Karwo, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya melakukan pekerjaan yang sangat cepat, yakni mampu memberikan keyakinan, kepercayaan rasa aman.

Rasa aman itulah, lanjutnya, yang membuat masyarakat Jatim yakin bahwa problem terorisme sudah tertangani dengan baik. Dampaknya, para pengusaha semakin optimis situasi keamanan di Jatim pada khususnya akan berjalan aman dan damai. Apalagi setelah disahkan undang-undang tentang terorisme.

"Karena sudah disahkan undang-undang antiterorisme, kita semakin optimis bahwa kedepan kejadian-kejadian seperti itu bisa diminimalkan. Ini akan memberikan dampak positif terhadap iklim investasi iklim berusaha di Jawa Timur," ujarnya.

Hadir dalam kesempatan ini, antara lain, pimpinan OPD di lingkup , para pejabat di, 37 asosiasi pengusaha di Jatim, konsul jendral dan ekspratiat negara-negara sahabat seperti Amerika, Eropa, dan Jepang, para buyer, dan awak media. (ian/ana/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Akhirnya, Putra Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati Serahkan Diri ke Polda Jatim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO