Antisipasi Radikalisme, Wabup Sidoarjo Imbau Sekolah dan Dindik Pantau LKD​

Antisipasi Radikalisme, Wabup Sidoarjo Imbau Sekolah dan Dindik Pantau LKD​ Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Peristiwa teror yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo beberapa waktu lalu harus menjadi dasar evaluasi dan antisipasi semua pihak. Termasuk lembaga pendidikan formal dan nonformal yang ada di Sidoarjo.

Demikian kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Kamis (24/5). Menurutnya, lembaga pendidikan harus lebih intens memantau semua kegiatan di lingkungannya. Jangan sampai, kegiatan-kegiatan di lembaga pendidikan disusupi aliran radikal yang tujuannya merusak NKRI. 

"Kepala dinas, kepala sekolah, dan berbagai pihak harus aktif memantau semua kegiatan di lingkungannya," kata Wabup.

Pasca serentetan teror terjadi beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mengimbau kepada pemangku pendidikan agar tetap memantau dan mengevaluasi terhadap segala bentuk latihan kader dasar yang digelar oleh organisasi siswa maupun mahasiswa.

Menurutnya, ideologi terorisme mudah masuk melalui latihan kader dasar seperti ini. "Sebut saja itu seperti Latihan Kader Dasar (LKD). Ini juga harus dipantau kepala sekolah, Dinas Pendidikan maupun wali murid. Jangan sampai disusupi," tandas Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin.

Secara formal, sampai hari ini tidak ada pendidikan yang menerapkan ideologi terorisme. "Terkadang LKD ini bekerjasama dengan pihak lain, baik narsum, tutor maupun kelompok lain. Bahkan, jika memungkinkan ada kelompok-kelompok tertentu yang menawarkan anggaran untuk kesuksesan LKD. Semua itu perlu diawasi, agar jangan sampai ada penyusupan di dalamnya," lanjut dia.

Pihaknya juga mengaku lebih sepakat jika kurikulum yang ada di lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan seperti itu lebih ditekankan pada unsur-unsur nasionalisme. Agar generasi muda lebih cinta tanah air.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO