​Warga Senori Berharap Pemkab Tuban Tuntaskan Pembangunan Jalan di Tapal Batas

​Warga Senori Berharap Pemkab Tuban Tuntaskan Pembangunan Jalan di Tapal Batas Tampak jalan berlokasi di tapal batas daerah kaya minyak peninggalkan zaman belanda di Desa Banyuurip Kecamatan Senori itu rusak dan berlobang parah. Diameternya cukup lebar hampir memakan separuh bagian jalan.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Warga Ring 1 Pertamina EP di Desa Banyuurip berharap jalan raya penghubung antar 3 kabupaten yakni Tuban, Bojonegoro, dan Blora direalisasikan oleh Pemkab Tuban. Pasalnya, sampai saat ini jalan itu tidak kunjung diperbaiki.

Warga mengeluh karena jalan tersebut sebagai sarana untuk mempermudah laju roda perekonomian. Saat ini jalan yang di wilayah kaya minyak peninggalan zaman belanda di Desa Banyuurip Kecamatan tersebut justru rusak dan banyak lubang.

Informasi yang berhasil dihimpun, Pemerintah Kabupaten Tuban dua tahun lalu tepatnya pada Maret 2016, sudah melakukan kunjungannya ke wilayah perbatasan Banyuurip tersebut. Saat itu ia berjanji akan mengalokasikan dana daerah di tahun 2017. Harapannya tak lain untuk pengalokasian pembangunan dan pengaspalan jalan raya dengan panjang 800 meter di daerah perbatasan Banyuurip.

Namun, disayangkan sampai kini memasuki tahun 2018 berjalan kabar pengaspalan jalan raya tersebut masih belum dapat direalisasikan. Dengan kondisi tersebut, warga berharap bisa merealisasikan apa yang pernah dijanjikan Bupati.

"Saya berharap jalan raya diaspal baik oleh lemda atau perusahaan," terang Bambang warga Banyuurip, Kecamatan , Kabupaten Tuban.

Ia menjelaskan, akses jalan yang berjarak 800 meter juga merupakan akses jalan utama yang sering dilalui alat berat milik Perusahaan plat merah (Pertamina). Bahkan, menjadi keluar masuk kendaraan dengan menggunakan akses jalan untuk operasi wilayah kerja di wilayah Distrik 1 Kawengan berkantor di Desa Banyuurip.

"Rusaknya akses jalan yang sudah berjalan puluhan tahun itu sampai saat ini belum ada penanganan," ungkapnya.

Sementara itu, warga Bojonegoro yang kerap melewati jalan itu mengaku tidak tahu siapa penanggung jawabnya. "Gak weruh mas, jalan ini milik siapa (tidak tahu mas, jalan ini milik siapa)," ujar Jayusman warga Bojonegoro.

Hingga berita ini diturunkan BANGSAONLINE.com masih mencoba mengonfirmasi petugas DPUPR Wilayah Kecamatan dan Bangilan melalui nomor teleponnya, namun belum ada jawaban. (ahm/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO