‎BPBD Dinilai Tak Punya Terobosan Atasi Kekeringan, Relawan Buat Hidrant Air Hemat Energi

‎BPBD Dinilai Tak Punya Terobosan Atasi Kekeringan, Relawan Buat Hidrant Air Hemat Energi Relawan saat memasang hidrant air di ketinggian.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Penanggulangan bencana kekeringan yang terjadi di beberapa daerah di Kabupaten masih menjadi pekerjaan rumah cukup rumit bagi pemerintah setempat. Meski sudah banyak dibangun embung penampung air ataupun pipanisasi air bersih ke daerah rawan kekeringan, akan tetapi hal tersebut belum begitu membawa dampak.

Tiap tahun, OPD terkait seperti halnya BPBD hanya sebatas menyediakan pasokan air untuk daerah kekeringan. Tentu dengan konsekuensi biaya cukup besar. Di lain sisi, BPBD sampai dengan saat ini belum berusaha membuat satu terobosan pencegahan kekeringan tersebut. Padahal dalam sistem kerja BPBD, ada tiga bidang terkait bencana. Mulai dari bidang pencegahan bencana, tanggap darurat, serta rehab rekon.

Berawal dari kegelisahan tidak berjalannya fungsi BPBD dalam memahami bencana, kelompok relawan Peduli Bencana mencoba untuk menelurkan satu inovasi, yaitu pembuatan pompa hidran air tanpa listrik dan BBM.‎

Fungsi hidran air ini adalah untuk menaikkan air dari sumber menuju ke atas. Selanjutnya, dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi, air akan disuplai ke perumahan penduduk.

"Prinsip Hidran ini adalah menggunakan sistem hidrolik, tekanan air memompa hidran untuk bisa naik ke atas, sehingga air bisa mengalir dari ketinggian," kata Kristanto Waluyo, Koordinator Relawan RAPI, Sabtu (15/9).

Pompa hidran air itu kali pertama akan diujicobakan di sumber air Dusun Sriten, Desa Wonanti, Kecamatan Tulakan.

"Kami berharap alat ini bisa membantu warga, karena selama ini jika kekeringan terjadi, warga harus cari air turun ke sungai sepanjang 10 km. Sekarang tengah diuji cobakan dan hasilnya, air bisa naik keatas," timpal Sunari, Kasus Sriten.

Dengan adanya hidran air tersebut, diharapkan bisa mengatasi kekeringan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Sehingga droping air dengan operasional besar bisa diminimalisir. (pct1/yun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO