Tafsir Al-Nahl 123: Rahmat Tuhan, NKRI Bependuduk Mayoritas Muslim

Tafsir Al-Nahl 123: Rahmat Tuhan, NKRI Bependuduk Mayoritas Muslim Ilustrasi

Tidak hanya itu, sangat mungkin ada sweeping terhadap setiap orang berjenggot yang melintasi gereja. Bisa jadi, Banser pun akan segera turun menjaga gereja. Tidak hanya itu, mungkin juga Ansor tidak mau ketinggalan, akan ambil bagian dan segera mengadakan bahsul masail. Bahkan Densus 88 akan menetapkan sebagai teroris dan dll. Lha wong bom panci ecek-ecek saja, beritanya sudah heboh kayak perang lawan ISIS.

Kedua, untung yang direndahkan, dihina sebagai tikus kotor itu seorang Gubernur beragama islam, berjuluk tuan guru, doktor tafsir dan hafidh al-qur'an. Lalu memaaf dan memaklumi. Tidak pula memperkarakan dengan menodai nama baik, tidak pula mengerahkan massa dan keadaan cepat kembali normal setelah bergejolak sebentar.

Bayangkan, andai yang dihina itu gubernur nonmuslim. Tidak saja HAM, polisi, media yang turun, media luar negeri-pun berlama-lama mengutuk dan mencemooh. Kita tahu ada baju kotak-kotak yang sesungguhnya melakukan kriminal, tapi ya berlalu begitu saja.

Ketiga, untung yang melakukan demo membawa bahan pembakaran, alias lilin dan dilakukan malam hari hingga hampir tengah malam itu mereka berseragam merah dan berbaju kotak-kotak. Lalu polisi membiarkan dan penguasa juga diam dengan alasan aksi solidaritas, bukan demo, meski malam hari dan melanggar aturan.

Sementara umat islam dengan baju putih, berjubah melalakukan shalat jum'ah secara massal di masjid dan di jalan raya hanya membawa sorban dan sajadah disikapi dengan begitu tegas, bersenjata dan siap tempur. Semua aparat keamanan dikerahkan seperti mau perang.

Jika penguasa, utamanya polisi negeri ini ditanya: mana yang lebih berpotensi membahayakan? demo siang hari dengan membawa sajadah dan kain sorban, atau demo malam hari dengan membawa api dan lilin?

Kenapa demo malam hari meski membawa api dan lilin yang sewaktu-waktu bisa membakar apa saja dianggap sebagai aksi solidaritas, sedangkan berjamaah shalat jumah dianggap demo yang bisa mengancam NKRI, intoleransi dan lain-lain?

Tak usah dijawab, karena hati nurani rakyat negeri ini tak bisa dibohongi. Terucapkan atau tidak, sesungguhnya umat Islam sudah merasakan adanya sinyal-sinyal ketidakadilan pemerintah sekarang yang dirasa bertindak sangat diskriminasi. Kayaknya, siapapun yang melawan komunitas baju kotak-kotak, akan diperkarakan sejadi-jadinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO