Sindhu, Wanita Tak Pernah Sekolah, Ibu dari 1.400 Anak Yatim Piatu

Sindhu, Wanita Tak Pernah Sekolah, Ibu dari 1.400 Anak Yatim Piatu Sindhutai Sapkal dan anak-anak angkatnya.

WANITA bernama Sindhutai Sapkal (68) bukanlah ibu biasa. Ia adalah seorang ibu yang sangat berhati mulia dan menyayangi anak-anaknya dengan penuh ketulusan, tanpa membanding-bandingkan antara satu dengan lainnya dan mencintai anak-anak tanpa pamrih. Tak peduli bahwa anak-anak yang ia rawat bukan anak kandungnya sendiri, Sindhu mencintai anak-anak tersebut melebihi kecintaan seorang ibu kandung terhadap anaknya.

Dikutip dari laman oddyticentral.com, Sindhu merupakan seorang ibu sekaligus nenek yang telah berusia 68 tahun asal Prune, negara bagian Maharastha, India. Ia dijuluki sebagai "Mother of Orphans" atau ibu dari anak-anak yatim piatu karena ia telah merawat dan mengasuh sedikitnya 1.400 anak yatim piatu yang ada di India.

Bersama dua anak perempuannya dan satu anak laki-lakinya, Sindhu mendirikan sedikitnya empat panti asuhan untuk anak-anak yatim piatu. Di panti asuhan tersebut, nenek 68 tahun ini memastikan bahwa anak-anak asuhnya mendapatkan tempat tinggal yang layak, makanan dan minuman yang bergizi serta pendidikan yang mumpuni.

Mengasuh dan merawat anak yatim piatu ini sendiri dilakukan Sindhu sejak 40 tahun yang lalu. Mengasuh anak-anak yang membutuhkannya membuat nenek 68 tahun ini merasa sangat bahagia dan nyaman.

Sindhu mengatakan, "Keluargaku sangat banyak. Aku adalah ibu dari ribuan anak-anak. Aku mertua dari 282 anak laki-laki, 49 anak perempuan dan 175 ekor sapi. Ya, selain merawat dan mengasuh anak-anak manusia, aku juga dengan senang hati akan merawat anak-anak sapi yang ada. Aku adalah ibu dari anak-anak yang tidak memiliki siapa-siapa di hidupnya."

Meski Sindhu tak pernah mengenyam pendidikan, ia akan memastikan bahwa anak-anak asuhnya memperoleh pendidikan hingga ke jenjang tinggi dan layak. Ibu berhati mulia ini akan memastikan bahwa anak-anaknya menjadi orang sukses, memiliki pekerjaan yang baik dan hidup di jalan yang benar dengan bahagia.

Singkat cerita, saat usia Sindhu 10 tahun, ia dinikahkan dengan seorang pria. 10 tahun kemudian, wanita tersebut memiliki 3 orang anak. Sayang, pernikahannya hancur di tengah jalan. Ia diusir oleh sang suami dari rumah dan harus mengurus ketiga anaknya seorang diri. Pengalaman inilah yang akhirnya menggerakkan hati Sindhu untuk membantu anak-anak lain yang tak punya orang tua di luar sana.

"Kelaparan mengajarkanku tentang kejamnya dunia tanpa siapa-siapa. Kelaparan mengajarkanku bagaimana hidup miskin sangatlah tidak menyenangkan. Kelaparan juga telah mengajarkanku untuk tetap bertahan hidup dan kuat. Aku mulai bangkit dan mengawali hidup yang baru. Aku tersentuh untuk menjadi ibu bagi anak-anak yang tak punya siapa-siapa di luar sana. Aku tak ingin orang lain merasakan apa yang pernah aku rasakan," ungkap Sindhu.

Atas kebaikan yang dilakukan oleh Sindhu, ia pun mendapat banyak penghargaan dari pemerintah setempat. Ia juga dijuluki sebagai ibu untuk semua orang. Harapannya, anak-anak yang ia asuh akan terus tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang berhati mulia dan mau meneruskan perjuangannya untuk mau peduli serta membantu orang lain.

"Anak-anak ini telah melihat kesengsaraan dan kesedihan. Besok, mereka akan melakukan hal yang lebih baik dan membanggakan dari apa yang pernah aku lakukan sekarang. Jangan pernah pamrih untuk membantu, menolong dan menebar kebahagiaan untuk orang yang membutuhkan. Aku bahagia dengan apa yang bisa aku lakukan," tambah Sindhu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO