Lazisnu Jombang Gelar Workshop Accounting dan Fundrasing se-Jatim

Lazisnu Jombang Gelar Workshop Accounting dan Fundrasing se-Jatim Ketua Lazisnu Jombang, Didin Akhmad Sholahudin saat menyampaikan sambutan, Sabtu (1/4). foto : ROMZA/BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kabupaten Jombang menggelar Workshop Accounting dan Fundraising Lazisnu se-Jawa Timur, Sabtu (1/3). Kegiatan yang dihadiri sekitar 70 peserta utusan 30 kota Lazisnu se-Jawa Timur itu dilaksankan di gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Raushon Fikr, Pulo Lor, Jombang.

Saat memberikan sambutan, Ketua Lazisnu Kabupaten Jombang, Didin Akhmad Sholahudin, mengatakan, Lazisnu memiliki ribuan pesantren dan jutaan massa yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebuah potensi yang masih menjadi keuntungan sekaligus tantangan untuk dikembangkan.

“Lazisnu sudah masuk 16 lembaga resmi yang menyalur kan zakat. Seharusnya, minimal mendapat Rp 50 miliar pertahun," kata pria yang biasa dipanggil Gus Didin tersebut.

Pada tahun 2016, Lazisnu secara keseluruhan sudah dapat mengumpulkan dana Rp 59 miliar. Hal ini harus menjadi modal awal untuk terus mengembangkan potensi pengelolaan ZISWAF (zakat, infaq, sedekah, dan wakaf) kedepan.

"Melihat dari massa angka nominal sedekah Lazisnu lebih besar dari lembaga lain, apabila dikelola dengan baik. Tentu kemadirian nahdliyin akan semakin mudah dicapai ketika dana milyaran itu diperoleh setiap bulan dan diberdayakan untuk kepentingan semua warga NU,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Raushon Fikr, Kiai Hafidz Maksum, memaparkan, jangan sampai NU terjual karena perkara politik praktis. Seharusnya ada sebagian kelompok yang mengurus masalah sosial dan perekonomian umat kegiatan sosial kemasyarakatan seperti Lazisnu.

Menurutnya, proses kegiatan NU paling efektif dilakukan di madrasah atau masjid dengan penananaman komitmen merawat NU.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO