Temui Gus Solah di Tebuireng, Kapolda Jatim Jelaskan Soal Pendataan Kiai

Temui Gus Solah di Tebuireng, Kapolda Jatim Jelaskan Soal Pendataan Kiai Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin saat bertemu KH Solahudin Wahid (Gus Solah) di Ponpes Tebuireng Jombang, Jumat (3/2) malam. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin bersilaturahim ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jumat (3/2) malam. Dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) menerima langsung kedatangan orang nomor satu di itu.

Setelah bertemu dengan Gus Solah, Kapolda menjelaskan tentang oleh kepolisian yang sempat dikeluhkan pengasuh pesantren. Menurutnya, tidak ada persoalan terkait dengan pendataan itu. Pihaknya mengaku sudah menyampaikan persoalan itu kepada para kiai termasuk Gus Solah, terkait pendataan yang dilakukan anggotanya itu.

”Sudah dijelaskan tadi ke kiai-kiai dan juga Gus Solah. Nanti kalau saya tanya pak Kapolres, pak kiai sepuh di sini mana. Bukan itu saja, saya juga ingin mendatakan tempat wisata yang ada di Jombang ini mana saja, wisata religinya di mana,” katanya.

Ia juga menegaskan, tidak perlu ada permintaan maaf dari pihak kepolisian perihal tersebut. Karena sudah tidak ada kesalahpahaman. ”Minta maaf salah apa? Data itu kan untuk silaturahmi bukan untuk lain-lain,” bebernya.

BERITA TERKAIT:

Perwira tinggi polisi yang baru sebulan dilantik menjadi Kapolda Jatim ini meminta agar persoalan itu tidak terus-terusan dibahas. Selain itu, kapolda juga berharap agar pendataan itu tidak dijadikan penilaian yang negatif pada kalangan ulama dan masyarakat.

”Saya rasa tidak perlu dibahas. Jangan itu dijadikan penilaian yang negative. Sekali lagi, data itu untuk dikunjungi, bukan untuk lain-lain,” pungkasnya.

Sebelumnya, kalangan ulama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, resah dengan -kiai di seluruh pesantren aparat kepolisian. Dalam situasi seperti sekarang para kiai khawatir pendataan tersebut akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Seperti yang diungkapkan KH Mohamad Irfan Yusuf, salah satu pengasuh pondok pesantren di Dusun Tebu Ireng Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kiai yang akra disapa Gus Irfan ini mengaku bingung dan bertanya-tanya kenapa polisi mendata para kiai.

Menurut dia, yang dilakukan polisi ini mirip dengan situasi seperti pada zaman PKI puluhan tahun silam. Cara polisi meminta data menurutnya juga sangat tidak etis. Saat itu, polisi tiba-tiba datang ke pesantren dan meninggalkan blangko atau angket agar diisi oleh kiai tanpa memberikan penjelasan maksud dan tujuannya. (rom/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Akhirnya, Putra Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati Serahkan Diri ke Polda Jatim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO