Pergunu Jombang Gelar Bedah Buku Khazanah Aswaja

Pergunu Jombang Gelar Bedah Buku Khazanah Aswaja KH Abdurrahman Navis (tengah) saat acara bedah buku Khazanah Aswaja di Aula kantor Muslimat NU Jombang, Minggu (15/1). foto: ROMZA/BANGSAONLINE

Buku Khazanah Aswaja sendiri terdapat Enam bab, pertama tentang Konsep Aswaja, Kedua Aqidah dan Landasan Teoritik Aswaja, Ketiga Fiqih Aswaja, Keempat Tasawuf Aswaja, Kelima Aliran-Aliran di luar Aswaja dan NU, Kelima Aswaja Nahdhiyah atau KeNUan.

Kiai Navis menjelaskan, dalam buku khazanah Aswaja tidak termuat penyesatan kelompok-kelompok tertentu. “Dalam buku ini, kami tidak menyesatkan kelompok-kelompok selain Ahlussunnah atau NU, tapi kami menjelaskan apa kelompok itu, siapa tokohnya dan bagaimana pemikiran firkahnya,” jelas dia.

Ia kemudian mengajak seluruh hadirin untuk membuka pandangan atas paham-paham firkah di luar Aswaja, sebab menurutnya juga ada orang nahdhiyin yang mengikuti atau merangkap menjadi pengurus di luar NU. ”Ya dalil dan amaliahnya itu Aswaja, cuma bedanya dengan NU, mereka lebih banyak Nahi Munkarnya dari pada Amar Ma’rufnya,” lanjutnya.

Tidak lupa, Kiai Navis menerangkan bahwa Aswaja NU Center lahir tanggal 31 Januari 2012 yang bertepatan dengan Harlah NU di Jawa Timur, dan Aswaja NU Center secara kelembagaan memang hanya ada di Jawa Timur. Upaya tersebut juga didasarkan rekomendasi hasil Muktamar NU di Makassar yang menginginkan NU hendaknya meneguhkan Aswaja di tengah warga Nahdhiyin.

“Sebelum muncul Aswaja Center, kita awalnya menggunakan KISWAH yaitu Kajian Islam Ahlussunnah Waljama’ah,” pungkas Kiai Navis. (rom/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO