Apalagi intervensi asing itu menggunakan militer yang didahului perang pemikiran (ghozwatul fikri) untuk mengubah cara berfikir dan mindset umat Islam sehingga bercerai berai.
Dua ulama tersebut berharap Indonesia dan Malaysia mewaspadai serangan-serangan seperti yang terjadi di Timur Tengah. Mengignat Indoensia dan Malaysia mayoritas penganut Sunni. ”Harus diwaspadai penyusupan dan infiltrasi dengan melalui berbagai macam cara. Naudzubillah, jangan sampai Islam di Indonesia dan Malaysia jebol karena serangan-serangan tersebut,” kata mereka.
Dua ulama tersebut mengatakan bahwa biasanya Wahaby/Salafy menyerang Ahlussunah wal Jamaah dalam masalah-masalah furu’iyah (cabang) secara terbuka dan keras.
Sebaliknya Syiah justeru masuk ke jantung Ahlussunah dengan cara penyusupan dan membuat kekuatan tersendiri untuk merusak barisan Ahlussunah tersebut untuk kemudian menghilangkan pengaruhnya di tengah-tengah masyarakat. ”Biasanya Syiah terlebih dahulu menyerang Wahaby kemudian Wahaby membalasnya,” katanya.
Sedangkan Ahlussunah wal Jamaah yang sejatinya tidak punya kepentingan menyerang, namun justeru menjadi sasaran serangan mereka.
Mendapat informasi penting itu Kiai Hasyim Muzadi berterima kasih kepada dua ulama tersebut. Ia berharap kita saling mendoakan agar apa yang terjadi di Timur Tengah tak terjadi di Indonesia. ”Semoga Allah melindungi kita semua. Amin ya rabbal ‘alamin,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News