Gatot juga berharap Ketum baru bisa menjaga hubungan baik dengan pihak yang berseberangan dengan PSSI dan pemerintah. ''Punya road map jelas; dan memiliki target agar peringkat sepak bola Indonesia di kancah internasional lebih baik,” ujarnya.
Di luar arena, pendukung Persebaya Surabaya, Bonek yang berencana menghadiri lokasi penyelenggaraan KLB PSSI berkumpul di Stadion Tugu, Jakarta Utara.
Akan tetapi, rencana jalan kaki massal dari Stadion Tugu ke Hotel Mercure itu belum terwujud karena dihadang polisi, yang berjaga.
Seorang pendukung Persebaya yang enggan disebutkan namanya menyebut, Bonek berencana jalan kaki massal itu karena mendapat informasi bahwa surat yang sempat ditandatangani Komite Eksekutif PSSI, Tony Apriliani, Selasa (2/8), tidak mendapat respon positif dari pihak lain yang berwenang.
"Kami mendapat informasi demikian, akhirnya kami menyiagakan semua arek-arek mas karena merasa kecewa," kata pendukung asal Kota Surabaya itu.
Bonek menuntut tiga hal yaitu, pertama, mendesak PSSI memulihkan status keanggotaan Persebaya, kedua mendesak PSSI mengakui dan mengikutsertakan Persebaya di kompetisi nasional, ketiga, menanyakan tindak lanjut sengketa perebutan merk dan logo Persebaya yang melibatkan PT Persebaya Indonesia (PTPI) dengan PT Mitra Muda Inti Berlian.
Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi berjanji akan menagih janji komitmen PSSI yang mengagendakan Persebaya 1927 pada KLB Oktober 2016 mendatang. Hal itu disampaikannya saat bertemu langsung ribuan bonek di Stadion Tugu, Koja, Jakarta Utara, Selasa (2/8) malam.
Imam didampingi Kepala Komunikasi Publik sekaligus Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S. Dewa Broto, Staf Khusus Olahraga M. Khusen, Staf Khusus Kepemudaan Zainul Munasichin bersama Kapolda Metro Jaya Moechgiyarto serta Kepala Bagian Kops Polda Metro Jaya Verdianto, mendatangi para pendukung dan supporter Persebaya yang telah memadati Stadion Tugu Jakarta Utara.
Dalam orasinya di depan ribuan bondo nekat atau bonek, Menpora meminta kepada pendukung setia Persebaya untuk tidak menagih janji kepada PSSI. Pria kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur 8 Juli 1973 itu menambahkan, cukup dirinya dan Kapolda Metro Jaya yang akan menagih janji PSSI di KLB nanti.
"Bahwa Persebaya harus kembali ke lapangan hijau dan kita menjadi suporter yang baik, nanti tidak usah menagih, cukup saya dan Kapolda yang akan menagih di KLB PSSI yakni agar klub-klub yang memiliki sejarah besar di tanah air harus dikembalikan ke khitohnya, dan akhirnya sepak bola nasional dikelola dengan baik dan yang paling penting jangan sekali-kali melupakan sejarah karena Persebaya adalah salah satu yang mendirikan PSSI," ucap Menpora.
Ditambahkan Menpora, aspirasi para pendukung Persebaya harus betul-betul menjadi perhatian PSSI, terlebih ada komitmen dari PSSI untuk memberi porsi Persebaya di agenda KLB.
"Komitmen PSSI itu mari kita kawal bersama dan itu menjadi perhatian penting pemerintah melihat kesungguhan PSSI agar segera melibatkan Persebaya kompetisi-kompetisi yang akan datang," sambung Menpora.
Bersama Kapolda, Menpora menjelaskan bahwa hari ini bukan KLB yang sebenarnya dari PSSI. KLB PSSI itu sendiri rencananya baru akan digelar pada September atau Oktober mendatang.(mer/det/yah/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News