​Dari Pesantren untuk Dunia, Musik Sufi Debu Launching Album Terbaru

​Dari Pesantren untuk Dunia, Musik Sufi Debu Launching Album Terbaru

KEBUMEN, BANGSAONLINE.com - Grup musik sufi Debu akan menggelar konser sekaligus menutup acara pentas seni dari 13 negara dalam acara Alkahfi Intercultural Fair (AIF) di Kebumen, Jawa Tengah pada Minggu, 29 Mei 2016. Grup musik yang personelnya terdiri dari sejumlah negara seperti Amerika, Swedia, Inggris dan Indonesia ini, di pesantren tertua Jawa Tengah yang kini usianya genap 564 tahun ini, juga akan launching album terbarunya.

"Musik yang kaya nuansa dengan dentaman rebana pada paduan alunan irama ala Timur Tengah, country, bahkan jazz dan world musik dari Debu akan memeriahkan di malam penutupan AIF. Musik sufi Debu dengan alat musiknya yang sarat pluralitas dari berbagai negara seperti santur dari Iran, tambura dari Turki, gendok-gendok dari Sulawesi Selatan digabungkan dengan harmonis bersama harpa, biola, bass dan berbagai jenis perkusi, akan memberikan spirit ajang AIF ini," kata Ustadz Sobirin, ketua Dewan Pengurus Alkahfi Somalangu dalam rilisnya kepada bangsaonline.com.

Menurut Sobirin, penampilan kelompok musik sufi yang lahir di Amerika Serikat yang mengusung aliran sufi ini dinilai sarat relijius humanis, sehingga sesuai dengan acara AIF yang menampilkan 13 seni budaya dari 13 negara. Dikatakan, dalam acara yang dihadiri sedikitnya 30 ribu penonton ini diharapkan memberi spirit pada tema kegiatan yang diangkat, "From For The World."

"Nilai-nilai keindahan pesantren selama ini baru dirasakan di Indonesia. Sehingga sudah saatnya menginternasionalisasi pesantren," tambahnya.

Dijelaskan, dalam acara AIF di pesantren yang berdiri sejak 25 Sya’ban 879 hijriah ini, dimulai minggu pagi, 29 Mei 2016, dengan menampilkan sajian seni budaya dari 13 negara, diantaranya dari Spanyol dengan penampilan Flamenco, Turki dengan penampilan dansa Sufi, Italia dengan penampilan Tarantella, Inggris dengan seni dansa Morris, serta dari Negara China, Afganistan, Vietnam, dan Palestina.

Sore harinya diikuti diskusi terbuka oleh Gus Wahyu NH Aly (Ketua Umum Kiai Muda Indonesia), Hariqo Wibawa Satria (Koordinator Relawan Komunitas Peduli ASEAN), M. Fathul Maskur (Hubungan Internasional PP GP Ansor). Malam harinya pemberian Award untuk sejumlah tokoh yang diikuti penampilan grup musik bimbingan Syekh Fattaah, Debu.

“Harapannya, santri dengan masyarakat Internasional bisa saling mengenal, saling mencintai dan saling mengisi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO