Menpora Siapkan Tiga Permen soal Sepak Bola, FIFA Beri Rekomendasi PSSI Gelar KLB

Menpora Siapkan Tiga Permen soal Sepak Bola, FIFA Beri Rekomendasi PSSI Gelar KLB Menpora Imam Nahrawi.

Nantinya, FIFA, kata , bersama AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia), akan membentuk Komite Independen untuk mengawasi jalannya KLB. Namun, siapa saja nanti yang akan masuk dalam komite tersebut, Imam belum bisa memastikannya.

"Terus terang kami masih menunggu kedatangan utusan dari pemerintah, Pak Erick Thohir yang sekarang masih di Zurich. Nanti saya detailkan lagi," kata dia.

berkeyakinan anggota akan melakukan rekomendasi dari FIFA karena selama ini mereka selalu berpegang pada arahan federasi sepak bola tertinggi di dunia tersebut. "Selama ini katanya hanya tunduk kepada FIFA, sekarang FIFA begini, masak nggak mau?" kata dia.

Dalam surat FIFA, kata , dituliskan bahwa KLB adalah hal yang nyata dan tak bisa ditunda lagi. Namun, federasi yang dipimpin Infantino itu meminta pemerintah Indonesia untuk segera mungkin melakukan evaluasi terhadap pemberian sanksi terhadap sebelum kongres FIFA di Meksiko pada 12 Mei mendatang.

Untuk pencabutan sanksi tersebut, dia belum bisa memastikan kapan akan dilakukan. Tetapi dia menegaskan dalam waktu dekat pemerintah akan mempertimbangkannya. "Nanti diumumkan lagi," ujarnya.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa Surat Keputusan pencabutan sanksi terhadap sudah disiapkan lama. Tetapi masih menunggu waktu yang tepat. "Drafnya sudah ada, tinggal ditandatangani," ujarnya, ditemui terpisah.

Pemerintah, menurut , akan mendorong agar diselenggarakan KLB dengan menetapkan beberapa hal, di antaranya: mengubah status hukum dari perkumpulan saat ini menjadi perusahaan seperti keberhasilan federasi sepak bola di Australia. Dia ingin dimasukkannya saham bagi komunitas suporter dalam klub.

Selain itu, Menteri Imam menambahkan, meminta anggota mempertimbangkan kembali apakah aspek kesejarahan . "Apakah itu harus terus kita kawal atau sebaliknya kita harus memperbaiki manajemen personalia maupun orang-orang yang bisa mengendalikan secara reformatif?" ujarnya.(rol/mer/yah/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO