“Biaya pendaftaran kontes setiap batu yaitu Rp 200.000,” ujar dia.
Selain menyelenggarakan kontes batu akik, dalam acara itu juga digelar pameran batu akik Nusantara dengan menampilkan sejumlah batu akik dari berbagai daerah.
Menurut dia, kegiatan ini untuk menumbuhkan pasar batu akik yang beberapa waktu terakhir kian sepi peminat. Pasar batu akik di sejumlah daerah memang menunjukkan kelesuan, untuk itu perlu ada pemantik untuk meningkatkan pasar batu akik lagi.
Padahal kabupaten Ponorogo merupakan penghasil batu chalsedony yang kualitasnya luar biasa, yaitu dari Mrayan, Kecamatan Ngrayun.
“Harapan kami, batu akik kian waktu bisa hidup dan bergairah lagi, ke depan kontes akan kami adakan lagi sekitar bulan September atau Oktober, bersamaan dengan event suroan,” jelas dia. (po2/jar/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News