Israel Penjajah, RI Kecam Politisasi Kunjungan Wartawan untuk Buka Hubungan Diplomatik

Israel Penjajah, RI Kecam Politisasi Kunjungan Wartawan untuk Buka Hubungan Diplomatik PM Netanyahu bertemu wartawan Indonesia. ©2016 Merdeka.com/mfa.gov.li/merdeka.com

Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya menilai percuma membuka ruang hubungan kerja sama diplomatik dengan Indonesia. Sebab Indonesia tidak akan sembarangan membuka pintu bagi negara penjajah.

"Kita tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan negara yang melakukan penjajahan atas negara lain. Itu amanat konstitusi," kata Tantowi saat dihubungi, Selasa (29/3).

Politikus Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie ini menjelaskan bahwa sudah sejak lama menjalin komunikasi dengan Indonesia. Namun negara ini masih enggan menerimanya.

"Tapi keinginan itu hanya akan sebatas angan-angan karena kita tidak akan membukakan hubungan diplomatik selama mereka masih mengokupasi wilayah ," tuturnya.

Namun menurut Tantowi, sejauh ini sudah ada hubungan yang erat antar jejaring pengusaha di Indonesia dengan . "Hubungan ekonomi selama ini sudah terjalin melalui para pengusaha. Demikian juga di bidang pertahanan meski tidak secara langsung," ujarnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Banyamin Netanyahu menyerukan perlunya perubahan hubungan diplomatik antara negaranya dengan Indonesia. Bagi pemimpin Partai Likud itu, hubungan antara negara berpenduduk muslim terbesar sedunia dan negeri zionis sudah saatnya terjalin secara formal.

Seperti dilansir situs resmi pemerintahan , mfa.gov.li, Senin (28/3), Netanyahu menyayangkan selama ini -Indonesia terlibat dalam 'perang dingin' hanya karena tak ada komunikasi formal. Padahal peluang kerja sama di bidang bisnis maupun alutsista sangat terbuka.

"Sudah saatnya antara Indonesia- terjalin hubungan formal. Kami memiliki peluang kerja sama di bidang teknologi dan pengairan," kata Netanyahu di kantornya, Yerusalem.

Pernyataan Netanyahu itu disampaikan saat dia menyambut kedatangan beberapa jurnalis senior asal Indonesia ke Yerusalem. Para wartawan, yang tidak dirinci identitas maupun keterangan dari media mana saja tersebut, datang atas prakarsa Kementerian Luar Negeri . Agenda lawatan para jurnalis ini tidak dijabarkan oleh pihak .

Netanyahu, pada forum yang sama, membandingkan hubungan baik negaranya dengan bangsa Asia lainnya. Semisal Jepang, China, ataupun Vietnam. Dia berharap relasi dan Indonesia bisa mencapai tahap yang serupa di masa mendatang.

Lebih lanjut, Negeri Bintang Daud itu merasa perlu mempererat hubungan dengan Indonesia karena kesamaan agenda melawan Islam Radikal yang kerap melancarkan aksi terorisme.

Secara khusus, Netanyahu mengaku punya cukup banyak teman di jejaring sosial Facebook yang berasal dari Indonesia. "Itulah beberapa alasan kenapa hubungan kedua negara harus lebih terbuka sekarang. Saya harap kehadiran para wartawan dari Indonesia bisa membantu membuka peluang tersebut," ujarnya.

Sejak Indonesia merdeka, tidak pernah ada upaya penjajagan hubungan diplomatik dengan . Presiden Soekarno memilih memihak pada , karena pendudukan dianggap tidak sejalan dengan politik bebas aktif Indonesia.

Namun, seiring waktu, khususnya periode 1970-an hingga 1990-an, Indonesia- memiliki hubungan tanpa melalui jalur resmi. TNI, beberapa kali, memperoleh pelatihan militer sekaligus membeli alutsista ke melalui perantara.

WNI pun tak terhitung lagi jumlahnya yang telah memasuki wilayah dikuasai . Perkiraan kasar, saban tahun ada 15 ribu warga Indonesia yang mengunjungi Yerusalem, Nazareth, atau Bethlehem untuk ziarah agama. Itu belum termasuk WNI yang datang atas undangan resmi seperti rombongan wartawan kemarin.

Mendiang PM , Yitzhak Rabin, pernah melawat ke kediaman Presiden ke-2 Soeharto di Jalan Cendana Jakarta pada 1993.

Seandainya pemerintah Indonesia membuka peluang memulai hubungan diplomatik, penolakan masyarakat terutama yang beragama Islam, sangat tinggi. Survei BBC World Service pada 2014 menunjukkan persepsi rakyat RI terhadap sangat negatif. Hanya 7 persen responden mengatakan kedua negara perlu memiliki hubungan diplomatik.(merdeka.com)

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO