Akmal Berharap Masyarakat Gresik Mau Menerima 27 Warga Eks Gafatar

Akmal Berharap Masyarakat Gresik Mau Menerima 27 Warga Eks Gafatar Penjabat Bupati Gresik, Akmal Boedianto, saat mengunjungi eks gafatar di penampungan Dinas Sosial Shelter Cerme. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kegundahan 27 anggota masyarakat eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang pernah eksodus ke Mempawah seakan terobati. Setidaknya sejak Penjabat Bupati beserta beberapa Pejabat Pemerintah Kabupaten Gresik mengunjungi penampungan sementara mereka di Dinas Sosial Shelter Cerme, Senin (25/1).

Sejak dijemput dari Surabaya oleh Rombongan Pejabat yang dipimpin Asisten I Pemerintah Kabupaten Gresik Minggu (24/1) malam, mereka yang berjumlah 27 orang dari 6 keluarga itu seakan merasa lega dan menemukan tanah kelahirannya kembali.

Pengakuan itu disampaikan salah satu di antara anggota eks yakni Asiyanto (35), warga Singosari Kecamatan Kebomas saat dikunjungi Penjabat Bupati, Akmal Boedianto.

Meski Asiyanto dan kawan-kawan mengaku bingung bagaimana nasibnya selanjutnya, tapi mereka percaya Pemerintah Kabupaten Gresik tidak mungkin menelantarkan mereka. “Saya tidak punya apa-apa lagi. Semua harta saya yang di Gresik sudah saya jual untuk ongkos dan bekal selama tiga bulan di Mempawah. Saya pasrah, " ujarnya lirih.

Pengakuan Asiyanto ini seakan mewakili teman-temannya senasib disambangi oleh rombongan Penjabat Bupati Gresik. Mereka seakan tidak punya pilihan selain pasrah pada nasib dan kebijakan pemerintah.

“Saya siap dan nurut saja apa kata pemerintah. Yang penting saya beserta enam anggota keluarga saya selamat dan bisa bertahan hidup,” kata Asiyanto sambil menggendong si bungsu yang berumur 1,5 tahun.

Melihat keadaan warga Gresik eks anggota ini, Akmal tampak terenyuh. Dengan seksama Akmal mendengarkan keluh kesah mereka tentang perjalanan mereka sejak dari Gresik, terlantar di Mempawah hingga tiba kembali di Gresik.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO